Berhasil Kendalikan Corona, Selandia Baru Izinkan Mall Beroperasi

Senin, 11 Mei 2020 16:31 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Brussels, Belgia 25 Januari 2019. [REUTERS / Yves Herman]

TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru akan melonggarkan lockdown virus Corona-nya satu level lagi mulai pekan ini, dari level 3 ke level 2. Dengan kata lain, mall, bioskop, kafe, sekolah, dan gym sudah diperbolehkan untuk beroperasi lagi.

"Saya ingin mengumumkan bahwa kabinet telah sepakat kita siap untuk melonggarkan lockdown ke level 2. Hal ini untuk memastikan kegiatan ekonomi bisa segera pulih, namun tentu dengan penuh kehati-hatian," ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Senin, 11 Mei 2020.

Ketika lockdown diterapkan sepenuhnya dengan ketat, Selandia Baru menyebutnya sebagai lockdown level 4. Pada tahapan tersebut, hanya bisnis-bisnis esensial yang diperbolehkan buka. Selain itu, perbatasan keluar dan masuk Selandia Baru juga ditutup untuk menghindari warga berpergian keluar kota, tak terkecuali ke Australia.

Lockdown level 4 baru diturunkan ke level 3 ketika Selandia Baru berhasil mencatatkan nol kasus selama lebih dari dua hari. Saat itu, pertimbangan Ardern, ia tidak ingin terburu-buru melonggarkan lockdown karena khawatir masyarakat akan lupa menerapkan pembatasan sosial. Benar saja, di hari pertama lockdown diturunkan, yang ditandai dengan dibukanya berbagai gerai restoran cepat saji, warga berpergian untuk merayakannya.

Setelah masyarakat kembali diperingatkan dan level 3 berjalan selama dua pekan, Selandia Baru akhirnya berani menurunkan lockdown ke level 2. Fokus utama dari level 2 adalah membuka berbagai tempat hiburan, pusat perbelanjaan, sekolah dan mulai mengizinkan restoran untuk menerima tamu makan di tempat. Khusus untuk perjalanan wisata, akan diperbolehkan selama di dalam negeri.

"Berkat (kepatuhan) kalian, Selandia Baru bisa mencapai titik sekarang, lebih cepat dibandingkan negara-negara lain dan tanpa kekacauan yang ditmbulkan virus Corona. Namun, resiko masih mengancam, jadi tetap waspadalah," ujar Ardern mengingatkan.

Ardern menambahkan, lockdown akan kembali dievaluasi dalam dua pekan. Hal itu akan menjadi acuan apakah lockdown harus diperketat lagi atau bisa terus dilonggarkan. Oleh karenanya, ia berharap warga dan lokasi bisnis tetap patuh menerapkan pembatasan jarak sosial.

"Jika lancar, dalam 10 hari mungkin semua bisnis di Selandia Baru sudah beroperasi seperti semula, sekali lagi lebih cepat dibandingkan negara-negara lain," ujar Ardern.

Dalam 24 jam terakhir, Selandia Baru mencatatkan 3 kasus baru virus Corona (COVID-19), menjadikan total kasus ada 1.497. Sementara itu, untuk total korban meninggal, ada 21 orang.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

7 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

2 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya