AS Tolak Draf Resolusi DK PBB Soal Wabah Corona, Cina Kaget

Minggu, 10 Mei 2020 19:14 WIB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menolak menyetujui draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata untuk berbagai konflik sehingga dunia dapat fokus untuk menangani wabah corona.

Menurut Reuters, 10 Mei 2020, 15 anggota DK PBB selama lebih dari 6 pekan berusaha menyepakati teks resolusi untuk mendukung seruan Sekjen PBB Antonio Guterres pada 23 Maret lalu. Guterres menyerukan gencatan senjaa untuk konflik global sehingga dunia dapat fokus pada wabah virus corona.

Namun pembahasan draf resolusi ini telah dihadang oleh perseteruan antara Cina dan Amerika Serikat mengenai pencantuman nama Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

AS menolak nama WHO dicantumkan dalam draf resolusi. Sebaliknya Cina bersikeras memasukkan nama organ PBB itu.

Sejumlah anggota DK PBB memandang dicantumkan atau tidak nama WHO sebagai isu tidak penting.

Advertising
Advertising

Diplomat Cina yang tidak menyebut identitasnya mengatakan, kaget sekaligus menyesalkan perubahan mendadak yang dilakukan AS.

Sebab menurutnya, AS dan Cina mendukung draf resolusi DK PBB pada hari Kamis lalu, namun Washington berubah pikiran keesokan harinya.

Namun seorang diplomat AS membantah pernyataan diplomat Cina itu dengan mengatakan tidak ada persetujuan AS di teks itu. Menurutnya justru Cina yang menghadang kompromi itu selama negosiasi.

Sebenarnya DK PBB telah mencapai kompromi pada Kamis dini hari, ujar diplomat lainnya. Mereka merujuk pada draf terbaru yang disusun Prancis dan Tunisia.

Sebagai pengganti WHO, draf menyebut "badan kesehatan khusus." Namun AS menolak kalimat itu keesokan harinya. AS beralasan, kalimat itu jelas merujuk pada WHO yang bermarkas di Jenewa.

"AS telah sepakat untuk teks kompromi itu dan mengejutkan dan menyesalkan AS mengubah posisinya," kata diplomat Cina itu pada hari Sabtu, 9 Mei.

Duta besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviera mengatakan DK PBB masih berupaya meraih hasil yang positif dan berupaya untuk mencermati apakah ada kemungkinan kompromi dalam draf resolusi DK PBB itu.

Sebelumnya AS telah menghentikan sementara donasinya ke WHO. Presiden AS Donald Trump menuding WHO telah menjadi China-sentris dan menyuarakan disinformasi yang diberikan Cina mengenai wabah corona. WHO menolak tudingan Presiden Trump.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

10 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

11 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

12 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

15 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

18 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

1 hari lalu

Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

1 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya