"Kami sedang mengerjakan kerangka investasi perdagangan yang akan memperbaiki iklim untuk investasi, yang saya tahu banyak perusahaan Amerika mau melakukan," Rice.
Bahkan, dalam pertemuan itu juga disinggung keanggotaan Libya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, kendati pembicaraan itu masih berupa pembicaraan awal. "Yang terang, hubungan kami, sudah mendapatkan satu babak baru. Kami telah membangun kerangka yang bagus untuk hubungan kami ke depan,"
Rice menjelaskan kepada Gaddafi tentang rencana AS untuk mendirikan pangkalan utama di Afrika, Africom. Ia menjelaskan, kan maksud pendirian pangkalan itu adalah untuk membantu negara-negara Afrika dalam mengatasi persoalan keamanan dan menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.
Rice pun mengulangi pernyataannya, bahwa AS tidak mempunyai musuh permanen di mana pun. Sementara, saat ditanya apakah dalam pertemuan itu, +ia menyinggung persoalan hak-hak azasi manusia,
Menurut Rice kepada pemimpin Libya itu, dirinya mengatakan bahwa pentingnya memelihara dialog terbuka, termasuk tentang hak-hak azasi manusia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Libya, Abdel Rahman Shalgam mengatakan kunjungan Rice ke negaranya itu merupakan satu bukti adanya sebuah perubahan yang dilakukan oleh Libya, AS, dan dunia.
Yang terang, kunjungan Rice ini merupakan peristiwa sejarah yang menandai babak baru hubungan AS – Libya. Karena Rice merupakan Menteri Luar Negeri As yang pertama yang mengunjungi Libya sejak 1953.
Serangkaian ketegangan menandai hubungan antar kedua negara sejak tahun itu hingga beberapa tahun terakhir. Pada 1986, Tripoli dibom AS atas perintah Presiden AS saat itu, Ronald Reagan. Dan pada 2003, AS memasukkan Libya sebagai salah satu sponsor aksi terorisme.
Namun, hubungan keduanya mulai ada tanda-tanda mencair dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, pada awal bulan September ini, Libya telah menyetujui untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban pengeboman pesawat udara di Lockerbie. Dan sebaliknya, AS juga akan membayar kompensasi kepada keluarga korban pengeboman kota Tripoli yang dilakukan AS pada 1986 silam.
Arif Arianto/BBC