Viral Jenazah ABK Indonesia di Kapal Nelayan Cina Dibuang ke Laut

Kamis, 7 Mei 2020 01:15 WIB

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral yang disiarkan televisi berita Korea Selatan memperlihatkan jenazah ABK Indonesia yang dilarung ke laut dari atas kapal nelayan Cina. Video ini mengungkapkan perbudakan dan eksploitasi terhadap awak WNI di kapal tersebut.

Video pertama kali diwartakan oleh Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) pada 6 Mei 2020, yang diberikan oleh awak kapal selamat kepada pemerintah Korea Selatan dan MBC untuk meminta bantuan saat kapal memasuki Pelabuhan Busan.

Menurut investigasi MBC, pembuangan jenazah ABK WNI terjadi di Samudera Pasifik pada 30 Maret. Video dibagikan kanal YouTube MBCNEWS berjudul "[Eksklusif] 18 jam kerja sehari, jika sakit dan meninggal, buang ke laut."

"Jenazah yang dilempar ke laut adalah jenazah Adi, 24 tahun, seorang pelaut WNI yang meninggal setelah bekerja di kapal setahun lebih," menurut MBC.

Advertising
Advertising

Sebelum mayat dilempar dengan peti mati, terlihat para pelaut Cina mengadakan upacara pemakanan sederhana dengan menyalakan dupa dan menyiramkan alkohol.

"Tidak ada lagi? kata pelaut Cina berbaju biru yang memberikan penghormatan dupa.

Kemudian jenazah Ari dilarung ke kedalaman laut.

Bahkan sebelum Ari, ada dua jenazah WNI lain yang dilempar ke laut yakni Alfata berusia 19 tahun dan Sepri berusia 24 tahun.

Berdasarkan perjanjian dan regulasi hukum, pelaut yang meninggal di tengah laut seharusnya dikirim pulang. Namun, rekan Ari yang disebut sebagai Pelaut Indonesia A dalam wawancara dengan MBC, tidak menyangka mayat Ari akan dibuang ke laut.

"Saya tahu saya akan mendekati daratan untuk memulangkan mayat," katanya.

Sementara beberapa pelaut laut juga mengaku kondisi kapal yang buruk dan ada eksploitasi terhadap pelaut di kapal tersebut. Beberapa pelaut yang meninggal mengeluh sakit dan menderita sebulan terakhir.

Menurut pengakuan Pelaut Indonesia B, mayoritas pelaut Cina minum air dari botol kemasan yang didapat di darat, tetapi ABK Indonesia meminum air laut. Mereka mengatakan sakit setelah meminum air laut.

"Saya awalnya minum air laut yang tidak disaring. Saya pusing, lalu dahak keluar dari tenggorokan saya," kata Pelaut Indonesia B, yang juga mengaku bekerja keras 18 jam sehari.

Pelaut A mengaku harus berdiri dan bekerja selama 30 jam berturut-turut, dan tidak bisa duduk kecuali untuk makan setiap enam jam sekali.

Lima awak WNI hanya menerima 140.000 ribu won atau sekitar Rp 1,7 juta setelah bekerja selama 13 bulan, dan jika dibagi per bulan hanya akan menerima 11.000 won atau sekitar Rp 135 ribu per bulan.

Vlogger bernama Hansol dengan kanal YouTube Korea Reomit yang membahas dan menerjemahkan berita MBC, mengatakan berdasarkan dokumen pernyataan ABK yang tertera di video menyebut ABK akan dikremasi di kapal jika meninggal untuk kemudian dipulangkan ke Indonesia. Dalam dokumen yang diterjemahkan Hansol, disebutkan mereka telah mengasuransikan dana sebesar USD 10.000 atau sekitar Rp 150 juta yang akan diserahkan kepada ahli waris jika meninggal.

Pengacara Banding Pusat Layanan Publik Kim Jong-cheol mengatakan ada eksploitasi di kapal tersebut dan korban tidak bisa kabur karena paspor disita apalagi ada dana besar yang dideposit.

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

Kapal nelayan tersebut sebetulnya adalah kapal nelayan tuna, namun terkadang menangkap hiu untuk diambil siripnya.

"Kapal menangkap dua puluh hiu atau lebih per hari. Kabarnya ada 16 kotak sirip hiu dalam kapal. Jika satu kotak beratnya 45 kilogram, maka ada sekitar 800 kilogram," kata aktivis lingkungan Lee Yong-ki. Inilah yang membuat kapal enggan berlabuh karena takut ketahuan melakukan pemancingan ilegal.

Lee mengatakan kapal tidak bisa berlama-lama di suatu tempat karena terlalu banyak sirip hiu dan karenanya terus melanjutkan operasi meski ada ABK yang meninggal.

Para ABK, kata Hansol, pindah kapal dan sampai di Pelabuhan Busan pada 27 April dan hanya bisa menunggu 10 hari di lepas pantai pelabuhan. Saat itu salah satu ABK yang sakit di bagian dada langsung dilarikan ke rumah sakit di Busan tetapi meninggal pada 27 April.

Organisasi hak asasi manusia Korea Selatan yang mengetahui kematian empat ABK langsung memulai penyelidikan.

Kim Jong-cheol mengatakan Republik Korea Selatan bisa langsung melakukan investigasi berdasarkan ratifikasi protokol internasional pada 2015 yang mencegah perdagangan manusia, termasuk kerja paksa dan eksploitasi seksual. Namun, dua hari kemudian kapal nelayan tersebut sudah pergi ke laut lepas.

ABK Indonesia lainnya, yang telah dikarantina di Busan, meminta pemerintah Korea Selatan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kapal nelayan Cina agar bisa mengungkap pelanggaran hak asasi manusia di kapal tersebut.

Berita terkait

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

49 menit lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

3 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

5 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

5 hari lalu

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia cetak sejarah maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah kalahkan Timnas Korea Selatan lewat adu penalti 11-10.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

5 hari lalu

Pemain Timnas u-23 Indonesia Rafael Struick Patahkan Rekor Tanpa Kebobolan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024

Rafael Struick mencetak dua gol saat pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

5 hari lalu

Mengenal Jooyoung, Penyanyi Korea yang Akan Konser di Jakarta

Penyanyi Korea Selatan Jooyoung merilis jadwal tur konser Asia perdananya yang akan berlangsung pada Mei-Juni 2024

Baca Selengkapnya