Sukses Lawan Corona, Selandia Baru Klaim Menjadi Surga Investasi

Rabu, 6 Mei 2020 16:59 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers bersama dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker di Brussels, Belgia 25 Januari 2019. [REUTERS / Yves Herman]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jacinda Ardern mulai mempromosikan Selandia Baru sebagai surga investasi yang baru. Hal tersebut menyusul keberhasilannya mengendalikan pandemi Corona (COVID-19) dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami siap menerima investasi berharga dan menawarkan investor keamanan baik dalam hal kesehatan maupun bisnis," ujar Ardern sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 6 Mei 2020.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, nyaris tidak ada kasus dan kematian akibat virus Corona di Selandia Baru. Pekan ini saja, Selandia Baru hanya mencatakan dua kasus dan satu korban meninggal setelah dua hari berturut-turut nol kasus maupun kematian. Total, Selandia Baru mencatatkan 1.488 kasus dan 21 korban meninggal akibat virus Corona.

Dengan angka kasus dan kematian yang nyaris nol, Selandia Baru mulai melonggarkan lockdownnya sejak pekan lalu. Salah satu wujudnya, bisnis-bisnis non esensial sudah diperbolehkan kembali beroperasi. Namun, pembatasan sosial tetap diberlakukan dan perbatasan belum dibuka karena pandemi global yang belum sepenuhnya terkendali.

Ardern mengatakan, keberhasilan Selandia Baru menangani virus Corona dibandingkan negara-negara lainnya adalah bukti mereka lebih dari siap untuk menerima berbagai investasi. Ia bahkan mengatakan bahwa Selandia Baru berpotensi bangkit lebih dulu secara ekonomi dibandingkan negara-negara tetangga.

"Dengan (keberhasilan) menangani virus Corona, Selandia Baru sudah menegaskan posisinya sebagai negara yang mampu lebih dulu membangun ekonominya dibanding negara lain. Itulah keunggulan Selandia Baru," ujar Ardern optimistis.

Perusahaan besar yang sudah menyatakan kesiapannya berinvestasi di Selandia Baru adalah Microsoft. Perusahaan milik Bill Gates itu akan membuka data centre baru di Selandia Baru.

Di luar optimisme Ardern, sesungguhnya Selandia Baru terancam kehilangan pemasukan sebesar US$200 miliar akibat Corona (COVID-19). Sebab, pemasukan tersebut berasal dari tourism dan Ardern belum mau membuka pintu untuk hal tersebut.

Tourism adalah salah satu penyumbang devisa terbesar untuk Selandia Baru. Sektor tersebut memperkerjakan 10 persen dari total tenaga kerja serta mewakili 6 persen dari PDB Selandia Baru.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

22 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

2 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya