29 Rohingya Jadi Penghuni Pertama Pulau Rawan Tersapu Badai

Selasa, 5 Mei 2020 14:50 WIB

Pengungsi Rohingya beristirahat di kantor polisi di Thailand, 12 Juni 2019. Puluhan pengungsi Rohingya diketahui kerap menggunakan kapal untuk mencapai Malaysia sejak krisis kemanusiaan di Myanmar pada Agustus 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 29 pengungsi Rohingya yang terkatung-katung selama berminggu-minggu di atas kapak di perairan Teluk Bengal akhirnya dikarantina di pulau terpencil di Teluk Bengala oleh pemerintah Bangladesh.

Pengungsi Rohingya itu yang sebagian besar anak-anak dan perempuan ditempatkan di pulau yang rawan tersapu badai, Bhashan Char atau Thengar Char, menurut laporan CNN, 5 Mei 2020.

Bangladesh menempatkan pengungsi Rohingya itu di pulau itu guna melindungi kamp-kamp pengungsi Cox's Bazar dari penularan COVID-19.

Seorang perwira Angkatan Laut Bangladesh, Abur Rashid menjelaskan, pengungsi Rohingya itu terdiri dari 19 perempuan, lima anak-anak, dan lima pria. Mereka tidak menderita sakit akibat terjangkit virus Corona.

"Mereka tidak memiliki gejala corona, namun penyelidikan dan tes kesehatan sedang berlangsung," kata Rashid.

Advertising
Advertising

Komisioner Bangladesh Refugee Relief and Repatriation, Mahbub Alam Talukder membenarkan sebanyak 29 pengungsi Rohingya dikirim ke Bhashan Char oleh militer Bangladesh. Di pulau ini mereka memiliki akses untuk fasilitas kesehatan, makanan dan air.

Namun, Talukder mengatakan, tidak ada penjelasan apakah mereka akan dipulangkan ke daratan setelah masa karantina berakhir atau mereka akan tetap tinggal di pulau itu.

Mereka menjadi pengungsi Rohingya pertama yang dikirim ke pulau itu. Pemerintah Bangladesh telah membangun fasilitas di sana selama bertahun-tahun. Rencananya ribuan pengungsi Rohingya di Cox's Bazar akan direlokasi ke tempat ini meski belum ada jadwal waktu yang telah ditentukan.

PBB sebelumnya mengatakan perlu lebih banyak waktu untuk menilai keamanan pulau dataran rendah tak berpenghuni ini karena saat musim hujan, pulau ini terendam air.

Amnesty Internationalm mengatakan, sebanyak 800 pengungsi Rohingya masih terkatung-katung di atas kapal di Teluk Bengala. Amnesty membuat surat terbuka mendesak pemerintah yang berada di wilayah itu untuk mengizinkan mereka masuk dengan alasan kemanusiaan.

Berita terkait

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

45 menit lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

18 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

3 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

3 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

5 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

6 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

7 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya