Keluarga Pasien COVID-19 di Meksiko Protes di Depan Rumah Sakit
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 3 Mei 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga-keluarga miskin di Ibu Kota Meksiko melakukan protes menuntut dibukanya pintu komunikasi dengan anggota keluarga mereka yang dirawat karena virus corona dan jenazah pasien yang meninggal karena virus corona di kembalikan ke k keluarga.
Situs reuters.com mewartakan Ibu Kota Mexico City telah menjadi wilayah dengan kasus virus corona terbanyak di Meksiko. Protes warga dipicu beredarnya sebuah rekaman video di media sosial yang memperlihatkan kondisi rumah sakit umum di Ecatepec.
Di sana mayat berjajar dibungkus kantong mayat. Ada pula yang disimpan dalam sebuah ruang kecil dan lainnya dijejerkan di sebuah halaman.
“Satu-satunya yang saya tuntut adalah berikan jasad putra saya,” kata Maria Dolores Carrillo, seorang ibu yang anaknya meninggal di rumah sakit itu.
Video lainnya pada Jumat, 1 Mei 2020 memperlihatkan sejumlah anggota keluarga yang kecewa berjalan menuju rumah sakit Ecatepec. Mereka berteriak dalam sebuah kerumunan menanatang aparat kepolisian dan menuntut kabar soal keluarga mereka yang dirawat karena virus corona.
Rumah sakit umum Ecatepec menangani 407 pasien virus corona terkonfirmasi. Data dari Kementerian Kesehatan Meksiko menyebut ada 28 pasien meninggal di sana. Ibu Kota Meksiko City yang berpopulasi lebih dari 1,7 juta jiwa, telah menjadi wilayah yang paling terdampak oleh wabah virus corona.
Otoritas di Meksiko mengatakan rumah sakit Las Americas, yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Meksiko, akan mencoba mempercepat pemulangan jenazah kepada anggota keluarga.
“Koordinasi dengan rumah-rumah makam telah diperketat dengan tujuan mempercepat pengiriman jenazah,” tulis Pemerintah Meksiko.
Dalam keterangannya, Pemerintah Meksiko juga akan meningkatkan komunikasi dengan keluarga pasien virus corona. Namun mereka tetap dilarang menjenguk untuk mencegah penyebaran virus corona lebih banyak. Pada Jumat sore aparat keamanan dikerahkan untuk mengamankan rumah sakit, dimana mereka masih terlihat berjaga hingga keesokan harinya.