WHO Beri Selamat Wuhan karena Sukses Lawan Virus Corona

Sabtu, 2 Mei 2020 16:00 WIB

Maria van Kerkhove, pemimpin teknis untuk Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, saat menghadiri konferensi pers terkait virus Corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberi selamat kepada kota Wuhan karena berhasil membersihkan kasus virus Corona.

Maria van Kerkhove, pemimpin teknis untuk Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, telah memberi selamat kepada kota Wuhan karena tidak ada lagi kasus virus Corona yang parah.

Wuhan diyakini sebagai titik nol penyebaran virus Corona di Cina, dan di-lockdown pada Januari. Lockdown baru dicabut pada bulan April.

"Ini adalah kabar baik untuk mendengar bahwa tidak ada kasus parah dari Wuhan. Kota itu merupakan kota yang paling terpukul sejak awal, "kata van Kerkhove, dikutip dari CNN, 2 Mei 2020. "Tidak ada yang lain selain kekaguman dan terima kasih atas upaya tanpa lelah dari penduduk Wuhan.

Dia juga memuji warga yang mengikuti tindakan darurat dan perintah tinggal di rumah.

Advertising
Advertising

"Kami mengangkat topi kami kepada kalian dan berterima kasih atas komitmen dan layanan kalian serta berbagi dengan kami di dunia apa yang telah kalian bisa lakukan," katanya.

Pada Jumat, WHO juga memperingatkan bahwa negara-negara harus mencabut lockdown secara bertahap dan siap untuk memberlakukan kembali lockdown jika kasus virus melonjak.

Direktur Eksekutif Program Darurat WHO Mike Ryan (kiri), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), dan Pemimpin Teknis Program Darurat WHO Maria van Kerkhove (kanan), selama konferensi pers terkait virus Corona di Jenewa, Swiss, 6 Februari 2020.[REUTERS]

Direktur Eksekutif untuk Program Darurat WHO, Mike Ryan, mengatakan bahkan jika virus mulai terkendali, masyarakat harus tahu untuk tetap mengikuti langkah-langkah menjaga jarak dan kebersihan fisik, dan pengujian kasus-kasus yang dicurigai harus dilanjutkan.

"Sangat penting bahwa ketika negara-negara meringankan langkah-langkah itu, mereka secara konstan akan menghadapi peningkatan infeksi dan khususnya berurusan dengan penularan dengan cara khusus," kata Ryan mengatakan pada konferensi pers, dikutip dari Reuters.

WHO mengakui ada kesulitan bagi pemerintah untuk mempertahankan lockdown selama pandemi karena alasan sosial, psikologis, dan ekonomi, kata Ryan.

"Jadi kami sangat cemas bahwa kami dapat pindah ke situasi di mana penyakit dapat dikendalikan dengan tindakan yang tidak terlalu parah," katanya.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan pembelaan yang kuat atas tindakannya dan "tepat waktu" WHO dalam menyatakan virus Corona sebagai darurat internasional pada akhir Januari.

"Deklarasi 30 Januari dibuat dalam waktu yang cukup bagi seluruh dunia untuk merespons karena pada tahap itu di luar Cina hanya ada 82 kasus infeksi dan tidak ada kematian," katanya.

Tedros mengatakan WHO, yang berusaha memimpin tanggapan global terhadap pandemi virus Corona, telah menggunakan hari-hari sebelum menyatakan darurat global sebagai waktu untuk mengunjungi Cina untuk mempelajari lebih lanjut tentang virus baru.

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

23 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

26 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

27 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

29 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya