Hungaria Longgarkan Lockdown Virus Corona di Pedesaan
Jumat, 1 Mei 2020 14:41 WIB
TEMPO.CO, Budapest – Hungaria bersiap menghadapi gelombang kedua wabah virus Corona pada periode Oktober – November.
Pemerintah memprediksi ini akan terjadi setelah wabah infeksi virus Corona pada musim panas.
Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan pembatasan gerakan publik di Budapest dan kota sekitar, yang menjadi lokasi dari 80 persen kasus meninggal akibat infeksi virus Corona, tidak akan dilonggarkan hingga jumlah korban turun di area ini.
Hungaria akan melonggarkan aktivitas bisnis di daerah pedesaan sehingga toko dan restoran akan kembali beroperasi. Ini bagian dari upaya pemerintah memulihkan ekonomi yang anjlok.
“Virus Corona ini belum pergi, kita baru menang sesekali,” kata Orban kepada radio pemerintah seperti dilansir Reuters pada Jumat, 1 Mei 2020. “Kita harus bersiap menghadapi gelombang kedua epidemi ini pada Oktober – November.”
Hingga Jumat pekan ini, Hungaria telah melaporkan 2.863 kasus COVID-19 dengan jumlah 323 orang meninggal.
Orban mengatakan tujuan pemerintah ini adalah untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya di area pedesaan. Ini karena kondisi ekonomi di sana hancur akibat wabah virus Corona.
Orban mengatakan pemerintah akan menggelar program pelatihan dan melebarkan program kerja publik. Tentara juga akan dilibatkan untuk merekrut lebih banyak anggota pasukan.
Survei Reuters menunjukkan ekonomi Hungaria menyusut 4 persen pada tahun ini setelah sempat tumbuh 4.9 persen pada tahun lalu.
Channel News Asia melansir wabah virus Corona ini merebak sejak Desember 2019 di Kota Wuhan, Hubei, Cina tengah. Wabah ini telah menyebar ke 185 negara dengan korban terinfeksi mencapai sekitar 3.2 juta orang dan korban meninggal lebih dari 211 ribu orang.