Dianggap Nepotisme, Bolsonaro Batal Angkat Kepala Polisi Baru
Reporter
Non Koresponden
Editor
Istman Musaharun Pramadiba
Kamis, 30 April 2020 09:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, membatalkan pengangkatan Kepala Kepolisian Federal yang baru, Alexandre Ramagem. Gara-garanya, ia dikritik telah melakukan nepotisme karena Ramagem adalah sahabat dekat keluarganya.
" Mahkamah Agung juga menghalangi penunjukkan (Ramagem) yang oleh oposisi disebut sebagai upaya Bolsonaro memperkuat pengaruhnya di aparat penegak hukum," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 30 April 2020.
Diberitakan sebelumnya, mantan Menteri Hukum Brazil, Sergio Moro, mempermasalahkan pengangkatan Ramagem oleh Bolsonaro. Menurut Moro, pengangakatan Ramagem bermasalah karena dilakukan tanpa melibatkan Kementerian Hukum. Padahal, kata Moro, wewenang pengangkatan itu ada pada kementerian tersebut.
Moro juga menduga ada praktik nepotisme di balik pengangkatan Ramagem. Sebab, Ramagem adalah teman dekat Bolsonaro dan Bolsonaro, dalam berbagai kesempatan, ingin Kepolisian ditempati oleh orang yang bisa ia pegang dan percayai. Oleh karenanya, menurut Moro, pengangakatan Ramagem perlu diselidiki apakah ada motif pribadi di belakangnya.
Keresahan Moro membawanya ke Mahkamah Agung beberapa hari lalu. Kepada hakim, ia bertanya soal kemungkinan menginvestigasi Bolsonaro atas dugaan intervensi politik dan upaya menghalang-halangi proses hukum. Mahkamah Agung memberi lampu hijau untuk investigasi tersebut. Lucunya, tak lama kemudian, Mahkamah Agung menolak mengesahkan pengangkatan Ramagem.
"Bolsonaro masih bisa mengajukan banding atas keputusan Mahkamah Agung. Namun, penolakan itu dilakukan karena kedekatan keluarga Bolsonaro dan Ramagem bisa membahayakan kerja Kepolisian," ujar hakim agung Alexandre de Moraes dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sebelum dipilih Bolsonaro sebagai Kepala Kepolisian yang baru, Ramagem bekerja sebagai penanggung jawab keamanan Bolsonaro. Ia sudah melakukannya sejak tahun 2018 lalu. Adapun ia direkrut setelah Bolsonaro diserang di salah satu kampanyenya. Sejak saat itu, ia dekat dengan keluarga Bolsonaro, terutama anaknya yang diduga terlibat praktik penipuan dan pencurian.
ISTMAN MP | REUTERS