Kematian Virus Corona Inggris Tertinggi Kedua di Eropa

Kamis, 30 April 2020 10:00 WIB

Petugas memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif yang dijadikan kamar mayat sementara bagi jenazah korban virus Corona, di Birmingham, Inggris, 21 April 2020. REUTERS/Carl Recine

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris menjadi negara dengan kasus kematian virus Corona tertinggi kedua di Eropa setelah Italia dengan total 26.000 kematian.

Angka kematian yang dirilis pada Rabu kemarin mencatat sekitar 26.097 kematian di seluruh Inggris Raya setelah dites positif virus Corona pada 28 April, menurut Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE), dikutip dari Reuters, 29 April 2020.

Angka ini memasukkan kematian virus Corona di luar rumah sakit untuk pertama kalinya.

Itu berarti Inggris telah menderita lebih banyak kematian COVID-19 daripada yang dilaporkan Prancis atau Spanyol, atau di belakang total kematian di Italia, yang memiliki jumlah kematian tertinggi di Eropa dan yang terburuk kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

"Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa di balik setiap statistik ada banyak nyawa manusia yang secara tragis telah hilang sebelum waktunya," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab. "Kita masih melewati puncak dan...ini adalah saat yang sulit dan berbahaya dalam krisis."

Advertising
Advertising

Petugas medis bertepuk tangan di luar Rumah Sakit Chelsea dan Westminster untuk memberi dukungan bagi sesama petugas medis di tengah wabah virus Corona, di London, Inggris, 16 April 2020. REUTERS/Kevin Coombs

Tingginya angka kematian di Inggris meningkatkan tekanan pada Perdana Menteri Boris Johnson seperti halnya partai-partai oposisi yang menuduh pemerintahnya terlalu lambat untuk lockdown agar membatasi penularan dari virus Corona. Oposisi juga mengkritik Johnson terlalu lambat menyediakan tes massal dan terlalu lambat untuk mendapatkan peralatan pelindung yang cukup ke rumah sakit.

Johnson kembali bekerja pada hari Senin setelah pulih dari COVID-19, yang membuatnya sakit parah dalam perawatan intensif di puncak wabah virus Corona. Saat ini dia merayakan kelahiran seorang bayi laki-laki pada hari Rabu bersama tunangannya Carrie Symonds.

Hampir sepertiga dari semua rumah perawatan di Inggris telah melaporkan dugaan atau konfirmasi wabah COVID-19, menurut Sky News.

Beberapa 4.516 rumah perawatan telah melaporkan wabah sejak 17 Maret hingga Senin minggu ini, sekitar 29% dari total rumah perawatan.

Di setiap wilayah di Inggris, lebih dari seperlima panti jompo melaporkan kasus virus Corona.

Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan pada hari Selasa bahwa ia ingin mengungkapkan transparansi angka kematian virus Corona dengan memasukkan data kasus orang-orang di rumah perawatan dan masyarakat.

Kepala penasihat ilmiah Sir Patrick Vallance telah mengatakan pada bulan Maret bahwa total kematian Inggris di bawah 20.000 akan menjadi hasil yang baik dalam penanganan virus Corona.

Sementara itu, Raab mengatakan 52.000 lebih tes massal dilakukan di Inggris pada hari Selasa, hanya dua hari sebelum tanggal yang ditetapkan pemerintah untuk target 100.000 tes virus Corona per hari.

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

17 jam lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

3 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

4 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

5 hari lalu

Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

5 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

8 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

10 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya