Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers peringatan setahun teror penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, 13 Maret 2020.[REUTERS]
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penanganan virus Corona (COVID-19) di Selandia Baru sebagai salah satu yang tertegas di dunia. Hal tersebut menyusul pernyataan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, bahwa Selandia Baru telah berhasil mengalahkan virus Corona.
"Pandangan kami, Selandia Baru adalah salah satu contoh tertegas di dunia. Banyak aspek dari penanganan di Selandia Baru yang bisa direplikasi di negara lain, terlepas faktor geografis dan sumber daya," ujar Manajer Bencana WHO untuk wilayah Pasifik Barat, Abdi Mahamud, sebagaimana dikutip dari RNZ, Rabu, 29 April 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ardern menyatakan bahwa Selandia Baru telah mencapai targetnya dalam penanganan virus Corona. Ia bahkan mengklaim Selandia Baru telah mengeliminasi virus Corona. Hal itu ia nyatakan setelah Selandia Baru hanya mencatatkan 1 kasus baru pada akhir pekan lalu.
Dengan kecilnya angka kasus di Selandia Baru, Ardern memberanikan diri untuk melonggarkan lockdown. Mulai kemarin Selasa, berbagai kegiatan bisnis, fasilitas kesehatan, dan institusi pendidikan sudah boleh beroperasi kembali. Namun, pembatasan sosial antar warga tetap diberlakukan untuk memastikan angka kasus tidak meningkat lagi.
Mahamud mengingatkan Selandia Baru untuk tidak lengah dan jumawa akibat keberhasilan mereka. Ia bahkan merasa kata 'eliminasi' yang digunakan Ardern kurang pas. Sebab, menurut ia, pandemi virus Corona sulit ditebak dan satu kesalahan bisa berujung pada peningkatan kasus lagi.
"Eliminasi? Setiap negara memiliki konotasi yang berbeda-beda soal itu. Apa yang kami pahami, Perdana Menteri Selandia Baru telah berhasil mengurangi penularan virus Corona di dalam komunitas," ujar Mahamud.
Mahamud menambahkan bahwa Selandia Baru telah melakukan langkah yang tepat dengan tetap memberlakukan pembatasan sosial. Adapun ia berharap Selandia Baru bisa membagikan strategi mereka ke negara-negara berkembang yang masih kesulitan menghadapi virus Corona.
"Kami ingin meminta Selandia Baru untuk mulai mendukung negara berkembang, terutama yang berada di Kepulauan Pasifik. Ada banyak negara-negara pasifik dengan sumber daya terbatas dan sistem kesehatan yang rentan (terhadap virus Corona)," ujar Mahamud.
Per hari ini, Selandia Baru memiliki 1474 kasus dan 19 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Jumlah kasus baru yang dicatatkan hanya dua.