Selandia Baru Berhasil Tangani Corona, WHO: Jangan Sampai Lengah

Rabu, 29 April 2020 10:31 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers peringatan setahun teror penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, 13 Maret 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut penanganan virus Corona (COVID-19) di Selandia Baru sebagai salah satu yang tertegas di dunia. Hal tersebut menyusul pernyataan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, bahwa Selandia Baru telah berhasil mengalahkan virus Corona.

"Pandangan kami, Selandia Baru adalah salah satu contoh tertegas di dunia. Banyak aspek dari penanganan di Selandia Baru yang bisa direplikasi di negara lain, terlepas faktor geografis dan sumber daya," ujar Manajer Bencana WHO untuk wilayah Pasifik Barat, Abdi Mahamud, sebagaimana dikutip dari RNZ, Rabu, 29 April 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ardern menyatakan bahwa Selandia Baru telah mencapai targetnya dalam penanganan virus Corona. Ia bahkan mengklaim Selandia Baru telah mengeliminasi virus Corona. Hal itu ia nyatakan setelah Selandia Baru hanya mencatatkan 1 kasus baru pada akhir pekan lalu.

Dengan kecilnya angka kasus di Selandia Baru, Ardern memberanikan diri untuk melonggarkan lockdown. Mulai kemarin Selasa, berbagai kegiatan bisnis, fasilitas kesehatan, dan institusi pendidikan sudah boleh beroperasi kembali. Namun, pembatasan sosial antar warga tetap diberlakukan untuk memastikan angka kasus tidak meningkat lagi.

Mahamud mengingatkan Selandia Baru untuk tidak lengah dan jumawa akibat keberhasilan mereka. Ia bahkan merasa kata 'eliminasi' yang digunakan Ardern kurang pas. Sebab, menurut ia, pandemi virus Corona sulit ditebak dan satu kesalahan bisa berujung pada peningkatan kasus lagi.

"Eliminasi? Setiap negara memiliki konotasi yang berbeda-beda soal itu. Apa yang kami pahami, Perdana Menteri Selandia Baru telah berhasil mengurangi penularan virus Corona di dalam komunitas," ujar Mahamud.

Mahamud menambahkan bahwa Selandia Baru telah melakukan langkah yang tepat dengan tetap memberlakukan pembatasan sosial. Adapun ia berharap Selandia Baru bisa membagikan strategi mereka ke negara-negara berkembang yang masih kesulitan menghadapi virus Corona.

"Kami ingin meminta Selandia Baru untuk mulai mendukung negara berkembang, terutama yang berada di Kepulauan Pasifik. Ada banyak negara-negara pasifik dengan sumber daya terbatas dan sistem kesehatan yang rentan (terhadap virus Corona)," ujar Mahamud.

Per hari ini, Selandia Baru memiliki 1474 kasus dan 19 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Jumlah kasus baru yang dicatatkan hanya dua.

ISTMAN MP | RNZ

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

7 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

18 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

23 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya