Corona, Amerika Perbesar Defisit APBN Jadi Rp 57 Ribu Triliun
Minggu, 26 April 2020 14:01 WIB
TEMPO.CO, Washington – Jumlah defisit anggaran pemerintah federal Amerika Serikat bakal naik empat kali lipat menjadi rekor US$3.7 triliun seiring meningkatnya upaya mengatasi dampak ekonomi akibat wabah virus Corona berlangsung.
Pendapatan pemerintah mengalami penurunan karena terjadi penutupan kegiatan usaha besar-besaran untuk menekan penularan wabah virus Corona. Menurunnya kegiatan bisnis berdampak langsung pada pendapatan pajak negara.
Nilai defisit ini setara dengan sekitar Rp57 ribu triliun untuk tahun anggaran 2020 seperti diprediksi oleh Kantor Anggaran Kongres atau CBO, yang bersifat non-partisan.
“Produk Domestik Bruto AS bakal anjlok sekitar 40 persen secara hitungan tahun ke tahun pada kwartal kedua,” begitu dilansir CBO seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 25 April 2020.
Pada saat yang sama, CBO memperkirakan ekonomi bakal tumbuh pesat pada semester kedua tahun ini.
Angka pengangguran bakal meningkat menjadi 16 persen pada akhir tahun ini dan bertahan dua digit selama 2021.
Laporan dari CBO ini menggambarkan tekanan anggaran yang dihadapi para anggota Kongres, yang bersiap merancang undang-undang anggaran baru untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi virus Corona atau COVID-19 ini.
Kongres telah mengesahkan sekitar US$3 triliun atau sekitar Rp46 triliun pengeluaran pemerintah untuk mendukung layanan kesehatan, usaha kecil dan menengah, dan langkah lain untuk mengatasi tekanan ekonomi akibat wabah virus Corona ini.
“Jika undang-undang yang menetapkan jumlah pengeluaran dan pendapatan pemerintah tidak berubah signifikan, tidak ada dana darurat tambahan, maka defisit anggaran pemerintah federal akan sebesar US$3 triliun pada tahun anggaran 2020 dan US$2.1 triliun pada tahun depan,” begitu isi laporan CBO.
Ini menunjukkan adanya perubahan dari laporan CBO sebelumnya, yang memprediksikan defisit US$1 triliun untuk masing-masing tahun anggaran itu.
Utang pemerintah federal Amerika bakal mencapai 101 persen dari PDB pada 30 September, yang merupakan akhir tahun fiskal 2020. Utang federal ini bakal tumbuh menjadi 108 dari PDB pada akhir 2021 seperti dilansir CBO.