AICHR Indonesia Prihatin Malaysia Tolak Masuk Rohingya

Sabtu, 25 April 2020 20:18 WIB

Kondisi kapal yang ditumpangi puluhan pengungsi Rohingya, terdampar di Pulau Rawi, Thailand, 11 Juni 2019. Perahu yang ditumpangi puluhan pengungsi Rohingya itu terdampar di Pulau Rawi setelah mengalami masalah mesin. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Indonesia di ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights, AICHR Yuyun Wahyuningrum mengungkapkan keprihatinannya menerima laporan tentang otoritas maritim Malaysia menolak masuk pengungsi Rohingya yang tiba dengan kapal pada 16 April 2020. Malaysia beralasan takut pengungsi Rohingya akan menularkan virus Corona atau COVID-19.

Padahal, menurut Yuyun, tidak ada bukti bahwa pengungsi Rohingya mengidap virus itu.

"Di masa pandemi seperti sekarang ini, kita harus saling menjaga. Ini adalah waktu untuk berbelas kasih, terutama bagi mereka yang terpinggirkan dan sangat membutuhkan bantuan seperti Rohingya," kata Yuyun dalam pernyataannya yang diterima Tempo hari ini, 25 April.

Yuyun menjelaskan, walapun pengawasan batas negara diperketat dan pembatasan kebebasan bergerak mungkin diperlukan dalam mengurangi penyebaran COVID-19, tetapi semua pihak tidak bisa memalingkan muka dari kelompok yang membutuhkan bantuan dan perlindungan.

"Saat ini semua negara-negara di ASEAN telah memiliki protokol kesehatan yang mengharuskan siapa saja yang masuk ke negaranya akan di karantina selama 14 hari di tempat yang telah ditentukan," ujar Yuyun.

Advertising
Advertising

Pada tahun 2010, ASEAN telah mengadopsi Deklarasi tentang Kerja sama dalam Pencarian dan Penyelamatan Orang dan Kapal yang menghadapi masalah di laut (Declaration on Cooperation in Search and Rescue of Persons and Vessels in Distress at Sea). Deklarasi ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN dalam memberikan bantuan kepada orang-orang dan kapal-kapal saat dalam kesulitan di laut.

Sehingga penolakan Malaysia terhadap kapal yang ditumpangi Rohingya bertentangan dengan ASEAN Declaration addressing the issue of COVID-19 yang baru saja diadopsi tanggal 14 April 2020, yang di antaranya menyerukan negara-negara ASEAN untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyatnya dalam menangani COVID-19 dan memberikan bantuan dan dukungan yang sesuai kepada warga negara anggota ASEAN yang terdampak pandemi.

"Kita seharusnya tidak mengulangi kesalahan yang sama pada tahun 2015, ketika puluhan orang Rohingya meninggal di laut karena kapal mereka dicegah masuk ke Malaysia, Thailand, dan Indonesia. Padahal hak untuk mencari suaka dijamin dalam Pasal 16 Deklarasi Hak Asasi Manusia ASEAN.

Ditambah lagi, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Thailand dan Bangladesh adalah merupakan negara-negara yang berpartisipasi dalam Satuan Tugas Perencanaan dan Kesiapsiagaan Proses Bali tentang Penyelundupan Manusia, Perdagangan Orang dan Kejahatan Transnasional Terkait (Bali Process). Negara yang berpartisipasi pada Februari 2020 telah sepakat agar mengutamakan penyelamatan hidup mereka yang terobang-ambing di laut dalam menangani migrasi maritim yang tidak teratur (irregular maritime migration) dan mendukung prinsip non-refoulement.

Jadi, Yuyun menegaskan, yang dibutuhkan saat ini adalah aksi untuk melaksanakan komitment-komitmen yang telah dibuat untuk membantu mereka yang membutuhkan seperti pengungsi Rohingya.

Saat Menteri Luar Negeri Bangladesh A.K. Abdul Momen menyatakan negaranya tidak lagi mengizinkan masuk pengungsi Rohingya pada 23 April lalu, pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya seharusnya tidak mengusir kapal yang membawa Rohingya.

"Saat kami menjaga perbatasan, kami tidak dapat membiarkan orang meninggal, apalagi mereka korban tirani pemerintah mereka sendiri. Saya berharap pemerintah akan mempertimbangkan untuk menjaga mereka dengan pengawasan terbatas namun tidak mengusir mereka, membiarkan mereka tenggelam atau meninggalkan mereka kelaparan," kata Anwar menanggapi Rohingya sebagaimana dilaporkan Radio Free Asia, 23 April.

Berita terkait

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

6 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

5 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

6 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya