Korban Meninggal Virus Corona di Inggris Hampir 20.000

Sabtu, 25 April 2020 13:14 WIB

Staf medis menangani pasien di ambulans di RS St Thomas's, saat wabah virus corona Covid-19 di London, Inggris, 26 Maret 2020. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal virus Corona (COVID-19) di Inggris terus menanjak. Data terbaru, jumlahnya sudah mencapai 19.506 per hari ini, Sabtu, 25 April 2020. Padahal, sebelumnya, pemerintah Inggris memasang target agar jumlah korban jangan sampai menyentuh angka 20 ribu.

Hal tersebut mempersulit Inggris untuk segera mengambil keputusan apakah akan meringankan lockdown atau tidak. Namun, di satu sisi, anjloknya pertumbuhan ekonomi juga terus menekan Inggris untuk segera menghidupkan kembali kegiatan ekonomi. Pakar memprediksi Inggris akan jatuh ke masa resesi terburuk dalam 300 tahun terakhir.

"Secara garis besar, kami akan mengambil tindakan yang mengacu pada faktor sains dan kesehatan. Ini bukan perkara memilih antara ekonomi atau kesehatan masyarakat Inggris," ujar pernyataan pers Pemerintah Inggris sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.

Selain memiliki 19.506 korban meninggal akibat virus Corona, Inggris juga mencatatkan 143.464 kasus. Statistik tersebut menempatkan Inggris di posisi kelima dalam hal negara paling terdampak virus Corona. Posisi pertama masih dipegang Amerika dengan 925.038 kasus dan 52.185 korban meninggal.

Memburuknya pandemi di Inggris diperparah dengan bermasalahnya berbagai penanganan di sana. Dalam hal pencatatan data, misalnya, Kantor Statistik Nasional Inggris menyampaikan bahwa angka yang ada sekarang 40 persen tidak akurat. Penyebabnya, salah pencatatan atau ada kasus yang tidak dicatatkan sebelumnya.

Selain pencatatan data yang bermasalah, jumlah tes virus Corona di Inggris pun jauh di bawah target. Inggris menargetkan 100 ribu tes sebelum akhir April. Sementara itu, data sejauh ini menunjukkan jumlah tes di Inggris baru ada di kisaran 20 ribu. Dengan kata lain, ada 80 ribu tes yang harus dikejar dalam sepekan ke depan.

Permasalahan terbaru, website untuk mendaftar tes virus Corona (COVID-19) mati pada Jumat kemarin. Ironisnya, hal itu terjadi beberapa jam setelah pemerintah Inggris menyampaikan akan memperbanyak jumlah tes. Pemerintah Inggris mengklaim 16 ribu peserta tes sudah terdaftar sebelum situs mendadak mati.

"Ada peningkatan yang tajam dalam hal pendaftaran tes. Kami minta maaf atas segala masalah yang terjadi. Kami akan terus meningkatkan jumlah tes," ujar Kementerian Kesehatan Inggris dalam pernyataan persnya.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

11 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya