TEMPO.CO, Jakarta - Seorang dokter di kota Kali, Kolombia bernasib nahas. Baru delapan hari tinggal di apartemen barunya, ia sudah diusir. Gara-garanya, ia dikhawatirkan membawa pulang virus Corona seusai bekerja menangani pasien.
Dokter tersebut bernama Christian Botache. Mengutip Reuters, ia pindah ke apartemen di Kali untuk menjaga jarak dari kedua orang tuanya. Apalagi, orang tua relatif lebih rentan terhadap virus bernama resmi COVID-19 itu. Namun, ia tidak menyangka bahwa dirinya akan sampai diusir oleh tetangga-tetangganya.
"Pemilik hunian memberi tahu saya bahwa tetangga yang lain sangat ketakutan. Bahkan, mereka mengancam akan pergi jika bukan saya yang pergi. Pemiliki hunian memilih saya yang pergi," ujar Botache sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 25 April 2020.
Botache mengaku sangat sedih dengan perlakuan tetangga-tetangga barunya. Menurutnya, pengalaman tersebut menyadarkannya soal bisa betapa mengerikannya manusia ketika dihadapkan pada situasi yang buruk dan tak pasti. Di sisi lain, kata Botache, hal itu juga membuatnya paham bahwa masih banyak orang-orang yang tidak peduli dengan pekerjaan dokter.
"Saya benar-bener kehilangan kendali dan mulai menangis. Saya menelpon orang tua saya dan mereka mencoba menenangkan saya. Saya bahkan kesulitan berbicara kepada mereka saking emosinya," ujar Botache.
Hingga berita ini ditulis, pemilik hunian tempat Botache diusir belum memberikan tanggapan.
Botache bukan satu-satunya dokter atau petugas medis yang mengalami hal serupa. Di Bogota, ahli anestesi dilarang menggunakan ruangan komunal di apartemennya. Ia bahkan diusir lewat coret-coretan grafiti di dinding yang memintanya untuk segera pergi atau keluarganya akan dibunuh.
Kejadian di Kolombia kontras dengan kejadian di Inggris. Di Inggris, para petugas medis terus disemangati oleh tetangga-tetangga mereka untuk tetap semangat bekerja. Mereka tahu sulitnya tugas para petugas medis, apalagi situasi pandemi di Inggris tergolong parah.
Kolombia tercatat memiliki 4.881 kasus dan 225 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS