Amerika Mengancam Tak Akan Pernah Mendanai WHO Lagi

Jumat, 24 April 2020 06:00 WIB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menghadiri makan siang yang diselenggarakan oleh Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan rekan-rekannya dari lima anggota tetap yang memegang hak veto Dewan Keamanan AS di New York, AS, 26 September 2019. [REUTERS / Yana Paskova]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, memperingatkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Amerika tak akan takut untuk tidak mendanai WHO lagi. Hal yang bisa mencegah hal tersebut, kata Pompeo, hanyalah apabila WHO memperbaiki kinerjanya secara menyeluruh.

"Saya rasa kita perlu benar-benar melihat bagaimana cara WHO bekerja dan apa hasilnya. Ini bukan pertama kalinya kami (Amerika) berhadapan dengan PBB dalam situasi seperti ini. WHO membutuhkan perbaikan," ujar Pompeo sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 23 April 2020.

Sebagaimana diberitakan pekan lalu, Trump memutuskan untuk menahan donasi Amerika ke WHO. Alasan yang dipakai Trump, ia tidak puas dengan kinerja WHO terkait penanganan pandemi virus Corona (COVID-19). Selain itu, Trump menuduh WHO membantu Cina menutup-nutupi kesalahan mereka terkait lambannya penanganan dan asal-usul virus Corona.

Amerika sendiri adalah salah satu pendonor terbesar untuk WHO. Tahu lalu, Amerika memberikan US$400 juta ke WHO atau setara dengan 15 persen budgetnya.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, beberapa hari lalu merespon Trump dengan mengatakan dirinya pasti akan memperbaikin kinerja WHO. Ia berkata, tidak ada yang lebih menginginkan WHO bekerja lebih baik dibandingkan WHO sendiri. Namun, Ghebreyesus menyatakan bahwa situasi sedang tidak memungkinkan saat ini karena banyak hal yang harus ditangani terkait pandemi virus Corona.

Pompeo melanjutkan, Amerika mengharapkan perubahan yang fundamental dari WHO. Amerika, kata Pompeo, bahkan tak akan mempermasalahkan apabila penggantian kepemimpinan menjadi salah satu solusinya. Lagipula, menurut Pompeo, Ghebreyesus tidak mengerjakan tugasnya dengan baik.

Salah satu contohnya, kata Pompeo, Ghebreyesus tidak langsung menindak Cina ketika mereka gagal merespon pandemi sesegera mungkin. Selain itu, Ghebreyesus seharusnya berani menginvestigasi lab virus di Wuhan yang dikabarkan menjadi asal virus Corona. Ia berkata, Ghebreyesus memiliki wewenang untuk melakukan hal-hal itu selaku pimpinan WHO.

"Mungkin kami membutuhkan perubahan yang benar-benar berani," ujar Pompeo soal kemungkinan Ghebreyesus digantikan.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

17 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

20 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya