TEMPO.CO, Jakarta - Sehari setelah derasnya spekulasi dunia internasional soal kesehatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Media di Korea Utara pada Rabu, 22 April 2020, tidak memberitakan apapun soal Kim, baik itu kondisi kesehatan atau keberadaannya.

Kim diduga sakit parah setelah menjalani sebuah prosedur pengobatan kardiovaskular atau sakit jantung.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, memberikan hormat saat mengunjungi Divisi udara dan Anti-pesawat di Korea Utara, 12 April 2020. KCNA/via REUTERS

Media di Korea Utara dalam pemberitaan menampilkan berita tentang bisnis, pencapaian rutin Kim dan pernyataannya soal ekonomi tanpa memberi keterangan tanggal kapan pernyataan itu disampaikan. Sumber di Pemerintah Korea Selatan dan Cina serta sumber yang familiar dengan intelijen Amerika Serikat, ragu dengan pemberitaan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Gedung Putih menyatakan memantau isu ini dengan ketat.

“Saya berharap dia baik-baik saja. Saya punya hubungan yang bagus dengan Kim Jong Un dan saya ingin melihat dia sehat. Kita lihat saja bagaimana kondisinya. Kami tidak tahu apakah pemberitaan (tentangnya) benar atau tidak,” kata Trump, Selasa, 21 April 2020.

Spekulasi soal Kesehatan Kim memburuk pertama kali muncul ketika pada 15 April 2020 lalu, dia tidak menghadiri hari ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, yang juga kakeknya.

Dalam pemberitaan utama media Korea Utara KCNA Rabu, 22 April 2020, hanya dituliskan laporan soal olahraga, musim panen buah mulberry dan pertemuan delegasi Bangladesh yang ingin mempelajari ‘juche’ Korea Utara atau ideologi negara itu. sedangkan surat kabar resmi Korea Utara, Rodong Sinmun melaporkan soal pernyataan lawas Kim mengenai ekonomi, industri tekstil, pengembangan kota dan topik lainnya. Tidak ada laporan yang menjelaskan dimana keberadaan Kim saat ini.

Situs pemberitaan di Korea Selatan, Daily NK pada Senin kemarin melaporkan Kim, 36 tahun, dirawat di rumah sakit sejak 12 April 2020 atau beberapa jam setelah dia menjalani prosedur cardiovascular. Pemberitaan itu berdasarkan seorang sumber di Korea Utara, yang tidak dipublikasi identitasnya.