WHO Minta Lockdown Virus Corona Diangkat Bertahap

Selasa, 21 April 2020 11:39 WIB

Dua pria memprotes perpanjangan masa lockdown di negara bagian Michigan, di gedung Capitol di Lansing, Michigan, AS, 15 April 2020. Mereka menuntut dapat kembali bekerja agar perekonomian kembali berjalan. REUTERS/Seth Herald

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperingatkan pemimpin-pemimpin negara untuk tidak terburu-buru mengangkat lockdown virus Corona (COVID-19). Kalaupun akan tetap mengangkatnya, maka harus dilakukan secara bertahap.

"Jika pembatasan sosial yang ada mendadak jadi terlalu ringan, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan wabah lagi," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 21 April 2020.

Menurut Direktur WHO untuk wilayah Pasifik Barat, Takeshi Kasai, lockdown yang tengah berjalan terbukti efektif menekan pandemi virus Corona. Oleh karenanya, ia berharap warga bisa paham dan sabar perihal pembatasan yang terjadi. Ia berkata, lockdown boleh saja diangkat, namun harus bertahap agar pengendalian terhadap pandemi virus Corona tetap berjalan.

"Hingga vaksin ditemukan nantinya, bertahan dan beradaptasi dengan situasi lockdown ini harus dianggap sebagai hal normal yang baru, ujar Kasai menegaskan.

Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, pengangkatan lockdown menjadi hal yang ramai diperbincangkan berbagai negara. Di Eropa, negara-negaranya mulai mempertimbangkan untuk meringankan lockdown virus Corona agar kegiatan ekonomi bisa berjalan kembali.

Sementara itu, di Amerika, unjuk rasa di berbagai negara bagian terjadi karena warganya meminta lockdown segera diangkat. Gubernur negara bagian berjanji bahwa lockdown akan diangkat ketika waktunya tepat. Namun, saat ini, mereka merasa situasi pandemi virus Corona belum sepenuhnya terkendali.

Sebagai catatan, hingga berita ini ditulis, ada 2.481.866 kasus virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia. Selain itu, ada 170.455 korban yang meninggal serta 651.542 yang sembuh.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya