Virus Corona, Amerika Minta Cina Percepat Ekspor Alat Medis

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 April 2020 05:01 WIB

Warga berjemur di Central Park di tengah wabah virus Corona di New York, AS, 6 April 2020. Gubernur New York Andrew Cuomo sempat memutuskan memberlakukan lockdown pada 22 Maret, namun Presiden AS Donald Trump akhirnya membatalkan kebijakan lockdown itu pada 28 Maret 2020. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Washington – Pemerintah Amerika Serikat meminta pemerintah Cina untuk merevisi aturan kontrol kualitas ekspor untuk peralatan proteksi medis untuk penanganan wabah virus Corona.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan revisi ini diperlukan agar aturan itu tidak menjadi hambatan bagi para pemasok untuk mengirim barang tepat waktu.

Pemerintah Cina memperketat pembatasan ekspor masker wajah dan sejumlah peralatan perlindungan diri sepekan lalu. Ini dilakukan dengan alasan perlunya inspeksi bea cukai.

“Kami menghargai upaya terkait kontrol untuk memastikan kualitas. Tapi kami ingin ini tidak menjadi hambatan pengiriman pasokan secara tepat waktu,” kata seorang juru bicara departemen Luar Negeri Jumat, 17 April 2020 seperti dilansir Reuters.

Cina memperketat aturan ekspor karena munculnya sejumlah keluhan dari sejumlah pemerintah dan rumah sakit bahwa alat pelindung diri dari Cina mengalami kerusakan.

Advertising
Advertising

Pemerintah AS telah meminta pemerintah Cina merevisi aturan ini agar pengiriman barang ekspor ke AS lebih cepat.

Saat ini, pemerintah AS mengandalkan pasokan alat media yang diproduksi Cina, yang merupakan rival dagang dan strategis.

AS juga menjadi negara yang terkena wabah virus Corona paling parah setelah sebelumnya wabah ini merebak di Cina dan menewaskan sekitar empat ribu orang dan menginfeksi sekitar 80 ribu orang.

AS mencatat ada sekitar 700 ribu korban terinfeksi virus Corona dan sekitar 37 ribu orang meninggal dunia terutama di New York, yang menjadi episentrum.

Pada Jumat, Senator asal Republik, Kelly Loeffler, menuding Cina sengaja menahan pengapalan alat medis ini.

“Tes medis menjadi isu inti bagi negara kita agar bisa beroperasi lagi. Saya prihatin Cina menahan pengiriman alat tes ini,” kata Loeffler kepada Fox News dan dikutip Reuters.

Loeffler menuding pemerintah Cina bermain-main menggunakan kebijakan dagang dan mencegah AS mendapatkan alat tes medis yang dibutuhkan.

Sejulah anggota Senat juga mengirim surat kepada Duta Besar Cina di AS, Cui Tiankai, yang menyatakan keprihatinan mereka soal dampak dari aturan baru ini.

Mengenai isu ini, pemerintah Cina mengatakan banyak negara di dunia berburu peralatan medis untuk menangani virus Corona. Ini menimbulkan isu kontrol kualitas dan aturan ekspor. Saat ini, pemerintah Cina telah membuat jalur hijau untuk mempercepat pengiriman barang medis ekspor ini dan meminta para eksportir mendaftarkan produk yang dibuatnya.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

41 menit lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

3 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

15 jam lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

20 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

1 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya