Jair Bolsonaro Tuding Ketua Parlemen Brasil Mau Menggulingkannya
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Sabtu, 18 April 2020 04:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuduh ketua parlemen Rodrigo Maia ingin menggulingkannya dari kursi kepresidenan.
Bolsonaro menuduh Rodrigo ingin menjatuhkannya dengan membuat para gubernur negara bagian menentangnya dalam krisis virus Corona.
Bolsonaro telah memecat Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta pada hari Kamis, mengatakan Mandetta tidak cukup mempertimbangkan dampak ekonomi dari lockdown virus Corona.
Dikutip dari Reuters, 17 April 2020, dalam sebuah wawancara dengan CNN Brasil pada Kamis, Bolsonaro mengimbau para gubernur untuk memikirkan kembali batasan karantina mereka untuk memungkinkan ekonomi terus bernafas, memperingatkan bahwa Brasil berisiko bangkrut dan berakhir "sama seperti Venezuela."
Maia, yang membela kebijakan Mandetta pada jarak sosial untuk mengekang epidemi, mengatakan secara terpisah bahwa Kongres mengeluarkan undang-undang yang diperlukan untuk menarik ekonomi melalui krisis dan menuduh presiden bermain politik.
Maia mengatakan pemecatan Mandetta di tengah wabah membuat takut sebagian besar warga Brasil, yang telah membunuh sekitar 400 orang di Brasil dalam 48 jam terakhir.
Mandetta adalah salah satu penganjur jarak sosial paling vokal di Brasil, mendukung keputusan gubernur untuk menutup sekolah dan bisnis. Tetapi pendekatannya membuatnya berselisih dengan Bolsonaro, yang sebelumnya meremehkan COVID-19 dengan menyebutnya sebagai "flu kecil", dan memperingatkan bahwa dampak ekonomi dari isolasi bisa lebih buruk daripada virus itu sendiri.
Mandetta juga menolak klaim presiden bahwa obat malaria adalah solusi untuk krisis COVID-19. Sementara Brasil telah meluncurkan uji coba obat-obatan tersebut, Mandetta telah memperingatkan tidak ada bukti bahwa obat malaria efektif dalam mengobati gejala virus Corona, menurut laporan CNN.
Mandetta akan digantikan oleh Nelson Teich, seorang ahli kanker yang mendukung kampanye presiden Bolsonaro.
Pemerintah pusat dan daerah di Brasil telah mengeluarkan pesan yang tumpang tindih tentang bagaimana merespons wabah. Ketika Bolsonaro menentang pembatasan sosial, pemerintah negara bagian dan daerah di beberapa wilayah yang paling terpukul virus Corona telah memberlakukan jarak sosial, dengan petugas pemadam kebakaran dan polisi di jalan-jalan mendesak orang untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Jair Bolsonaro sendiri telah melanggar pedoman pencegahan virus Corona yang dikeluarkan oleh para ahli kesehatannya sendiri, berjalan-jalan ke toko roti dan menyapa para pendukung dengan jabat tangan dan pelukan.