TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Brasil Jair Bolsonaro memecat menteri kesehatannya pada Kamis setelah berselisih dengannya tentang bagaimana cara memerangi virus Corona.
Bolsonaro telah menyepelekan pandemi, yang telah menewaskan hampir 2.000 orang Brasil, dan menyuruh gubernur negara bagian untuk membuka pembatasan sosial yang menghancurkan ekonomi.
Dia menyebut virus itu "flu kecil" dan mengkritik gubernur negara bagian karena memaksakan pembatasan yang didukung oleh para ahli kesehatan dan Menterk Kesehatan Luiz Henrique Mandetta.
Dalam pidato televisi yang disambut dengan protes keras di beberapa kota besar, Bolsonaro mengatakan Mandetta tidak mempertimbangkan perlunya melindungi pekerjaan dan dia menyerukan kembali dimulainya kembali bisnis di Brasil, ekonomi terbesar di Amerika Latin, seperti dikutip dari Reuters, 17 April 2020.
"Kita harus kembali normal, tidak secepat mungkin, tetapi kita harus mulai memiliki fleksibilitas," kata Bolsonaro. Pemerintah tidak dapat membeli bantuan darurat untuk orang miskin lebih lama, katanya.
Menteri Kesehatan Brasil Luiz Henrique Mandetta menghadiri konferensi pers, di tengah wabah penyakit virus Corona (COVID-19), di Brasilia, Brasil 7 April 2020. [REUTERS / Adriano Machado]
Perselisihan di tingkat tertinggi politik Brasil bersamaan dengan beberapa negara lain di dunia yang berdebat kapan dan apakah aktivitas normal dapat dilanjutkan setelah lockdown, yang diperkirakan akan mendorong ekonomi global ke dalam resesi.
Para gubernur di Amerika Serikat telah membentuk koalisi regional untuk mulai mempertimbangkan rencana pembukaan kembali ekonomi mereka, memicu perselisihan dengan Presiden AS Donald Trump, sekutu Bolsonaro, yang ingin agar lockdown cepat selesai.
Namun, para ahli medis setuju bahwa puncak wabah di Brasil masih beberapa minggu lagi dan masih terlalu dini untuk mengakhiri jarak sosial.
"Jangan berpikir kita melewati puncak pertumbuhan virus. Sistem kesehatan masih belum siap untuk percepatan," kata Mandetta.
Di saat Bolsonaro dengan tajam mengkritik lockdown, Kementerian Kesehatan di bawah Mandetta memberikan panduan yang mendukung langkah-langkah jarak sosial.
Pengarahan pers harian Mandetta juga bertentangan dengan pernyataan Bolsonaro yang memuji obat-obatan yang faktanya tidak terbukti.
Pengganti Mandetta, Nelson Teich, mengatakan kementeriannya tidak akan mengubah kebijakan yang sudah ada secara mendadak.
"Ada keselarasan penuh antara saya dan presiden," katanya menambahkan.
Teich, yang mendirikan kelompok onkologi yang dijual ke United Healthcare pada 2015, tidak memiliki pengalaman politik seperti Mandetta, seorang mantan anggota parlemen yang mulai mengungguli kepopuleran Bolsonaro terlebih selama wabah.
Popularitas Boslonaro telah merosot dan dia menghadapi protes dari warga Brasil yang memukul panci dari jendela mereka atas penanganan wabahnya.
Respons Kementerian Kesehatan terhadap epidemi tersebut dinilai "baik" atau "hebat" oleh 76% orang Brasil yang disurvei oleh jajak pendapat Datafolha. Hanya 33% dari mereka yang disurvei memberi peringkat yang sama kepada Bolsonaro.
Brasil adalah negara Amerika Latin yang paling parah terdampak virus Corona. Penyebaran virus Corona di Brasil telah meningkat menjadi 30.425 kasus yang dikonfirmasi, dengan sekitar 200 kematian per hari menjadikan jumlah kematian menjadi 1.924 hingga Kamis, menurut data Kementerian Kesehatan Brasil.