Kasus Virus Corona Masih Tinggi, Prancis Perpanjang Lockdown

Rabu, 15 April 2020 06:00 WIB

Polisi kota, mengenakan topeng pelindung wajah, memeriksa sejumlah orang yang berada di luar rumah saat mewabahnya penyakit virus corona (COVID-19) di Joinville-le-Pont, Prancis, 1 April 2020. REUTERS/Charles Platiau

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis memperpanjang lockdown sampai 11 Mei 2020. Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron pada Senin, 13 April 2020, menyerukan pada masyarakat agar terus menghormati aturan pemerintah demi memperlambat penyebaran virus corona.

Macron memutuskan memperpanjang lockdown setelah kasus virus corona di negaranya naik. Dalam tempo 24 jam terakhir, ada 574 kasus kematian akibat COVID-19.

Dikutip dari rt.com, Macron mengakui negaranya belum siap menghadapi pandemik virus corona ini, namun demikian Macron memuji mereka yang berada di garda depan yang bekerja hampir sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa.

Perdana Menteri Macron menyerukan agar masyarakat tetap berada di rumah dan menjaga jarak (social distancing). Prancis akan memberikan bantuan ekonomi pada para pekerja yang tempatnya bekerja terpaksa tutup selama lockdown. Macron pun berencana membuat sebuah rencana khusus bagi sektor turisme, hotel, restoran dan budaya.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Prancis itu menjanjikan, 11 Mei 2020 akan menjadi sebuah awal baru bagi sekolah-sekolah, tempat penitipan anak dan institusi pendidikan lain yang secara progresif dibuka kembali. Akan tetapi pada 11 Mei itu, restoran, café dan acara-acara publik akan tetap tutup. Acara festival dan pertemuan besar lainnya akan ditunda setidaknya sampai pertengahan Juli 2020. Kondisi Prancis juga akan dievaluasi setiap minggunya.

Wilayah perbatasan Prancis dengan negara-negara Eropa akan tetap ditutup sampai pemberitahuan selanjutnya. Pemerintah Prancis berharap bisa memberikan masker kepada setiap orang per 11 Mei. Warga Prancis yang bekerja melayani publik atau sering melakukan kontak dengan orang lain, diwajibkan memakai masker.

Prancis melakukan lockdown sejak pertengahan Maret 2020. Di negara itu sudah ada 133.685 kasus virus corona atau tertinggi setelah Amerika Serikat, Spanyol dan Italia. Angka kematian karena virus corona di Prancis sudah 15 ribu orang.

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

8 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

21 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya