Paus Fransiskus Dukung Perempuan Selama Lockdown Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 14 April 2020 13:45 WIB

Paus Fransiskus memberikan ceramah saat memimpin Misa Malam Paksah yang digelar tanpa partisipasi publik di St. Peter's Basilica, Vatikan, 11 April 2020. Vatican Media/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Vatikan City – Paus Fransiskus mengatakan masyarakat harus bersatu mendukung kaum perempuan yang menjadi korban tindak kekerasan domestik selama masa lockdown untuk penanganan virus Corona.

Paus memuji upaya perempuan digaris terdepan untuk membantu masyarakat selama krisis kesehatan ini.

Dia menyebut sejumlah profesi yang berperan besar digaris terdepan seperti dokter, perawat, polisi, penjaga lembaga pemasyarakatan, dan penjual toko yang menjual barang kebutuhan warga masyarakat.

“Terkadang mereka terkena risiko tindak kekerasan di dalam rumah, yang mereka alami sebagai beban yang terasa berat,” kata Paus Fransiskus, saat bicara dari ruang perpustakaan di Vatikan, seperti dilansir Reuters pada 13 April 2020.

Paus Fransiskus juga memuji peran perempuan di rumah dengan mengurus anak, orang lanjut usia dan kaum disabilitas.

Advertising
Advertising

“Mari kita berdoa untuk mereka, agar Tuhan menganugerahkan mereka kekuatan dan komunitas kita mendukung mereka dan keluarganya,” kata Paus.

Tindak kekerasan domestik terhadap perempuan meningkat di sejumlah negara selama masa pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi, yang diterapkan sejumlah pemerintah, untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona.

Pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi ini membuat warga tidak bisa beraktivitas di luar rumah seperti biasa.

Menurut data dari YWCA di New Jersey bagian utara, Amerika Serikat, ada peningkatan telepon permintaan bantuan dari perempuan yang mengalami tindak kekerasan domestik. Jumlahnya meningkat sebanyak 24 persen.

Di Spanyol, telepon permintaan bantuan terkait tindakan kekerasan domestik naik 12.4 persen selama dua pekan pertama lockdown dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kementerian Kesetaraan Spanyol mengatakan permintaan konsultasi online juga naik 270 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Kelompok advokasi di Amerika Serikat juga mengungkapkan keprihatinan mereka dengan peningkatan jumlah kepemilikan senjata api selama masa penyebaran wabah virus Corona ini.

Ini karena pemerintah masih mengizinkan toko senjata untuk berjualan saat terjadinya pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi, yang menutup sekolah, tempat bisnis dan hiburan.

Kelompok advokasi perempuan di Italia juga merasa khawatir perempuan menjadi lebih rentan terhadap tindak kekerasan domestik. Ini karena terjadi penurunan laporan tindak kekerasan domestik selama masa lockdown. Mereka menduga ini terjadi karena kaum perempuan merasa kesulitan untuk menghubungi petugas.

Pidato rutin Paus Fransiskus selama peringatan Paskah berlangsung tanpa diikuti kehadiran fisik warga di Lapangan Santo Petrus. Ini karena adanya pembatasan kegiatan publik atau lockdown di sana.

Sebanyak sekitar 19.500 orang Italia meninggal akibat infeksi virus Corona hingga Ahad pekan lalu. Jumlah ini kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat, yang tercatat sekitar 22 ribu korban jiwa.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

6 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

9 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

9 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

12 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

14 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

15 hari lalu

Paus Fransiskus akan Datang ke Indonesia, Ini Harapan PBNU

Presiden Jokowi telah menyampaikan undangan kepada Paus Fransiskus untuk datang ke Indonesia sejak Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

16 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya