Rusia Waswas Virus Corona Bikin Rumah Sakit Tertekan

Minggu, 12 April 2020 09:30 WIB

Sebuah pesawat angkut militer Rusia yang membawa peralatan medis, masker, dan persediaan mendarat di Bandara Internasional JFK selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19) di Kota New York, New York, AS, 1 April 2020. [REUTERS / Stefan Jeremiah]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Sabtu, 11 April 2020, memperingatkan gelombang kenaikan pasien virus corona bisa memberikan tekanan pada rumah sakit-rumah sakit di Ibu Kota Moskow menyusul kematian akibat virus COVID-19 sudah lebih dari 100 orang.

Moskow dan beberapa daerah lainnya di Rusia sudah memperlakukan lockdown wilayah dalam dua pekan terakhir untuk menghentikan penyebaran virus corona. Namun sejumlah rumah sakit di Moskow masih kebanjiran pasien.

Seorang pegawai menggunakan pelindung wajah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 saat menunggu pelanggan di toko Lanvin di "TsUM" Central Universal Department Store, Moskow, Rusia, 26 Maret 2020. REUTERS/Evgenia Novozhenina

Situs reuters.com mewartakan pada Sabtu, 11 April 2020, puluhan mobil ambulan mengantri di luar sebuah rumah sakit untuk menangani pasien-pasien virus corona dari luar wilayah Ibu Kota Moskow. Mobil-mobil ambulan itu mengantri untuk menurunkan pasien-pasien terduga virus corona. Seorang sopir mobil ambulan mengatakan sudah menunggu 15 jam di luar rumah sakit untuk menurunkan pasien terduga virus corona.

“Situasi baik di Moskow dan St. Petersburg, namun sebagian besar di Moskow cukup tegang karena jumlah orang yang sakit semakin banyak. Ada sebuah gelombang kenaikan pasien. Kami melihat beberapa rumah sakit di Moskow bekerja sangat keras, heroik dan penuh kegawat-daruratan,” kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Advertising
Advertising

Pusat krisis tanggap virus corona Rusia menyebut beberapa rumah sakit mengambil langkah-langkah yang mungkin dilakukan agar proses pendaftaran pasien bisa berjalan cepat dan ambulan tidak harus menunggu sampai berjam-jam untuk menurunkan pasien, dimana ini adalah sebuah masalah sistem.

Rusia melaporkan ada 13.584 kasus virus corona di negara itu. Pada Sabtu, 11 April 2020, otoritas menyebut ada 12 kasus baru COVID-19 yang terkait dengan kematian. Total pasien virus corona yang meninggal di Rusia sebanyak 106 orang.

Peskov mengatakan akan semakin jelas dalam beberapa pekan ke depan apakah Rusia semakin dekat dengan kondisi terburuk virus corona. Sedangkan Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, mengatakan Kota Moskow belum mencapai puncak terburuk penyebaran virus corona.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

7 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

8 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

9 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

17 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya