TEMPO.CO, Jakarta - Ketika orang-orang berada di dalam rumah karena ingin memerangi virus corona, tikus-tikus di Ibu Kota Bangkok, Thailand, 'mengambil alih' jalanan di kota itu. Tikus-tikus di Bangkok berkembang biak hingga jumlahnya sangat banyak.

Dikutip dari english.alarabiya.net, pasar tradisional Klong Toei tutup pada malam hari. Namun puluhan tikus mengendus-endus jalanan di pasar lalu mengarah ke tong sampah yang berisi sampah-sampah basah. Tikus-tikus itu tampak ‘menari’ di jalanan sampai kucing-kucing pun tak tertarik mengejar.

Ilustrasi tikus. REUTERS

Tikus-tikus yang berkeliaran tersebut harus beradaptasi dengan aturan baru yang diberlakukan Thailand untuk menekan penyebaran virus corona. Thailand memberlakukan jam malam sehingga banyak pertokoan tutup dan beberapa restoran hanya melayani pembelian makanan untuk dibungkus.

Kondisi ini membuat makanan hewan pengerat tersebut semakin sedikit dan lebih banyak tersebar di Bangkok. Namun pasar tradisional dan kotak-kotak bekas makanan telah menjadi ‘sumber-sumber’ makanan baru.

Data yang dikumpulkan Universitas John Hopkins di Amerika Serikat menyebut ada 2.518 kasus virus corona di Thailand. Dari jumlah itu, 35 pasien berakhir dengan kematian.

Thailand pertama kali melaporkan kasus virus corona pada 15 Januari 2020 atau setelah perempuan warga negara Cina tiba ke negara itu. Perempuan tersebut rupanya berasal dari Kota Wuhan, pusat penyebaran virus corona pertama.