100 Dokter Italia Meninggal Tangani Wabah Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 10 April 2020 06:01 WIB

Petugas medis menggunakan alat perlindungan diri saat membawa pasien positif virus corona atau Covid-19 di Naples, Italia, 2 April 2020. REUTERS/Ciro De Luca

TEMPO.CO, Roma – Sekitar seratus dokter meninggal saat menangani pasien terinfeksi virus Corona di Italia.

Data ini dilansir oleh Asosiasi Dokter Italia pada Kamis, 9 April 2020.

“Sekitar 80 orang bekerja di Italia bagian utara, yang merupakan episentrum wabah virus Corona di sana,” begitu dilansir CNN pada Kamis, 9 April 2020.

Sedangkan Institut Kesehatan Italia melansir ada sekitar 13.522 tenaga medis yang telah terinfeksi virus Corona.

Italia memasuki pekan ke delapan pembatasan kegiatan publik atau lockdown.

Advertising
Advertising

Data dari Johns Hopkins University menunjukkan Italia menjadi negara dengan jumlah korban tewas terbanyak akibat infeksi virus Corona yaitu 17.669 orang.

Virus ini berasal dari Kota Wuhan, Cina bagian tengah, dan merebak sejak Desember 2019.

Virus menyebar lewat batuk atau bersin antarmanusia dan menimbulkan radang paru-paru, yang bisa berujung kematian.

Data dari Johns Hopkins University menunjukkan ada sekitar 26.500 orang yang berhasil sembuh di Italia.

Ada sekitar 140 ribu orang terinfeksi virus Corona di Italia hingga Kamis kemarin. Sebanyak 3.700 orang menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit.

Ada tren positif di Italia yaitu jumlah pasien yang menjalani perawatan di ICU terus menurun selama lima hari terakhir.

Secara terpisah, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, meminta Uni Eropa untuk melonggarkan aturan anggaran untuk menangani dampak ekonomi dari wabah virus Corona.

Conte mengatakan kegagalan UE melakukan ini bisa memicu berakhirnya Eropa.

Anggota blok ekonomi ini sedang terbelah mengenai respon penanganan ekonomi akibat wabah virus Corona.

Conte menyerukan adanya tindakan kolektif dari UE.

“Negara Eropa harus bertindak tanpa jika atau tapi,” kata Conte dalam wawancara dengan media Bild asal Jerman seperti dilansir CNN pada Kamis, 9 April 2020.

Dia beralasan respon tiap negara terhadap wabah virus Corona, yang merupakan kondisi paling darurat dihadapi benua Eropa sejak Perang Dunia II, kurang efektif.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

1 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

2 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

6 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

9 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

9 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

15 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

16 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

17 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya