Bernie Sanders Mundur dari Proses Pencalonan Presiden Amerika

Kamis, 9 April 2020 07:00 WIB

Bernie Sanders, senator A.S dan kandidat presiden dari partai Demokrat. REUTERS/Mike Stone

TEMPO.CO, Jakarta - Sentor Vermont, Bernie Sanders, mengurungkan niat menjadi calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat pada Pemilu Amerika 2020 nanti. Keputusan itu ia ambil setelah mengakaji peluangnya mengalahkan Joe Biden yang juga kandidat calon Presiden Amerika dari partai yang sama.

"Saya tidak bisa terus menanggung beban kampanye ketika saya sendiri sadar bahwa saya tidak mungkin menang. Di sisi lain, kampanye itu akan mengganggu apa yang lebih penting dalam masa-masa sulit seperti sekarang (Pandemi virus Corona)," ujar Sanders sebagaimana dikutip dari New York Times, Rabu malam, 8 April 2020.

Dengan mundurnya Sanders, maka bisa dipastikan Joe Biden akan menjadi perwakilan Partai Demokrat pada pemilu yang berlangsung November nanti. Joe Biden sendiri, dalam beberapa kontes terakhir, konsisten mengalahkan Sanders dalam perolehan delegasi untuk bisa maju dalam Pemilu Amerika. Ia menang di titik-titik krusial dengan jumlah delegasi besar seperti Michigan dan Florida.

Mengacu pada data dari New York Times, Biden sudah mengumpulkan 1.217 delegasi. Ia hanya membutuhkan 774 delegasi lagi untuk dinyatakan resmi menjadi calon Presiden Amerika dari Partai Demokrat. Sementara itu, Sanders, yang sempat memimpin di awal, tertinggal dengan perolehan 914 delegasi.

Sanders melanjutkan bahwa ia akan tetap berkampanye jika memungkinkan meski sudah angkat tangan dari proses nominasi calon presiden. Ia berkata, dirinya harus terus memperjuangkan dan menyebarkan suara-suara demokrasi. "Kampanye saya mungkin terlihat sudah selesai, tetapi pergerakan yang saya perjuangkan belum," ujar Sanders.

Sebelum memutuskan untuk mengundurkan diri, Sanders sudah diprediksi akan kalah, bahkan oleh partainya sendiri. Meski ia membawa pesan-pesan progressif, Sanders dianggap masih kurang mendapat dukungan. Mengutip New York Times, Sanders kurang mendapat dukungan dari komunitas Afrika Amerika serta pemilih muda. Sanders bahkan mengakuinya.

Biden, sebaliknya, sangat digemari oleh komunitas Afrika Amerika dan pemilih muda. Rekam jejaknya bersama mantan Presiden Barack Obama membuatnya dekat dengan dua kalangan pemilih itu. Alhasil, ia lebih diyakini bisa mampu mengalahkan inkumben Donald Trump di pemilu nanti. Bernie Sanders memastikan bahwa ia akan mendukung Biden.

ISTMAN MP | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

23 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

1 hari lalu

Khofifah Buka Peluang Kembali Maju Bersama Emil Dardak di Pilkada Jatim

Khofifah membuka peluang lebar bagi Emil Dardak untuk kembali berpasangan di Pilkada Jawa Timur. Ia mengaku nyaman dan produktif bersama Emil.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya