Virus Corona, Austria dan Denmark Bakal Cabut Lockdown

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 8 April 2020 06:01 WIB

Toko kue Baker Torsten Roth menyajikan kue yang bertemakan Virus Corona yang bergambarkan Orang mengenakan masker dan gambar Virus Corona di Erfurt, Jerman, 31 Maret 2020. REUTERS / Karina Hessland

TEMPO.CO, Wina - Pemerintah Austria dan Denmark mulai mempertimbangkan untuk mencabut sejumlah pembatasan kegiatan publik atau lockdown terkait upaya pencegahan penyebaran wabah virus Corona.

Pemerintah Austria, misalnya, memutuskan untuk mulai mengizinkan sejumlah toko kecil dan toko kebutuhan rumah tangga untuk beroperasi pada 14 April 2020.

Wina juga menjadwalkan semua toko dan pusat perbelanjaan besar atau mal bakal kembali beroperasi pada Mei 2020. .

“Di Austria, kami bereaksi lebih cepat dan dengan cara yang terbatas,” kata Kanselir Sebastian Kurz seperti dilansir Berlin Spectator pada Selasa, 7 April 2020.

Kurz mengatakan negaranya bereaksi lebih cepat mencegah penyebaran virus Corona sehingga tidak sempat memburuk.

Advertising
Advertising

“Reaksi kami yang cepat dan terbatas memberi kami kesempatan untuk keluar dari krisis ini lebih cepat,” kata Kurz.

Menurut kanselir, pencabutan pembatasan kegiatan di ruang publik bisa segera teralisir jika,”Kita semua mengikuti aturan secara ketat.”

Saat ini, Australia tercatat memiliki sekitar 12.300 kasus infeksi virus Corona dengan 243 orang meninggal. Sekitar empat ribu orang berhasil sembuh.

Sedangkan Denmark berencana membuka sejumlah fasilitas publik mulai 15 April 2020. Perdana Menteri Mette Frederiksen mengumumkan pusat titipan anak, taman kanak-kanan dan sekolah dasar bakal kembali aktif.

Saat ini ada sekitar 4.800 kasus infeksi virus Corona dengan 1.500 orang sembuh dan 203 orang meninggal.

Namun, pemerintah Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di Eropa, belum akan melakukan pencabutan pembatasan. Kanselir Angela Merkel mengatakan saat ini masih terlalu dini untuk mempertimbangkan pencabutan pembatasan kegiatan di publik. Dia tidak ingin pemerintah kemudian menerapkan kembali pembatasan setelah sempat mencabutnya.

Jerman saat ini memiliki 103 ribu kasus infeksi virus Corona dengan sekitar 1.800 orang meninggal dan 36 ribu orang berhasil sembuh. Virus ini menyebar dari Kota Wuhan, Cina bagian tengah, seperti dilansir Reuters, sejak Desember 2019.

Jumlah korban jiwa akibat infeksi virus Corona mencapai sekitar 1.360 ribu orang dengan korban tewas dari sekitar dua ratus negara sebanyak sekitar 69 ribu orang. Korban meninggal akibat menderita sakit radang paru-paru. Rumah sakit di berbagai negara membutuhkan ventilator untuk merawat para pasien.

Berita terkait

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

13 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

3 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

4 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

5 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

5 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

7 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

7 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

8 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya