Corona, Bangladesh Bagikan Bantuan untuk Ribuan Pekerja Seks

Senin, 6 April 2020 17:04 WIB

Pekerja seks di kompleks pelacuran Daulatdia, Bangladesh. [THE SUN]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bangladesh memenuhi janjinya dengan mulai mengirimkan bantuan pangan dan bantuan kemanusiaan bagi ribuan pekerja seks komersial di kawasan pelacuran terbesar di negara itu akibat pandemi virus Corona.

Berdasarkan laporan The Guardian, Senin, 6 April 2020, bantuan darurat itu diberikan setelah pemerintah menutup kompleks pelacuran terbesar di Goalanda, distrik Rajbari di Dhaka, ibukota Bangladesh.

Al Jazeera pada 24 Maret lalu melaporkan, para pekerja seks di Daulatdia, kawasan pelacuran terbesar di dunia ini memohon kepada pemerintah Bangladesh agar diberi bantuan darurat setelah pelanggan mereka dicegah masuk untuk mencegah penularan virus Corona.

Mereka tidak siap menghadapi penutupan kawasan pelacuran karena dilakukan tanpa memberitahu mereka terlebih dahulu.

Sementara sebagian besar pekerja seks hidup dari penghasilan yang minim bahkan terpaksa berutang untuk menghidupi keluarga mereka.

Advertising
Advertising

"Jika kami diinformasikan lebih dulu, kami dapat berusaha menyimpan sebanyak mungkin. Sekarang, banyak di antara kami meminjam uang agar tidak kelaparan," kata Kalpona, 30 tahun, bekerja di kawasan pelacuran ini hampir dua dekade.

"Saat ini kami memerlukan bantuan pemerintah secepat mungkin," ujarnya.

Rubayet Hayat, pejabat eksekutif untuk sub-distrik Goalanda, di mana kompleks pelacuran Daulatdia berlokasi, mengatakan pemerintah akan memenuhi permintaan para pekerja seks itu. Bantuan diperkirakan akan tiba pada akhir pekan ini.

Pemerintah Bangladesh memberikan setiap pekerja seks sepaket bantuan pangan yakni 30 kilogram beras, uang tunai US$ 25, dan pembekuan uang sewa rumah.

Lebih dari 1.500 pekerja seks tinggal dan bekerja di kompleks pelacuran Daulatdia, sekitar 100 kilometer arah barat Dhaka.

Daulatdia merupakan satu dari 12 tempat pelacuran yang resmi di Bangladesh. Setiap hari sekitar 5 ribu pelanggan berkunjung ke kawasan pelacuran ini.

Daulatdia sudah beroperasi lebih dari satu abad, berdiri di era kolonial Inggris.Sejumlah lembaga amal mengungkapkan para pekerja seks di sana banyak berusia anak-anak.

Bangladesh melegalkan pelacuran, meski dianggap sebagai pekerjaan tak bermoral di negara mayoritas muslim dengan jumlah populasi 160 juta orang.

Seperti negara lainnya, Bangladesh juga menghadapi pandemi virus Corona. Hingga hari ini, sudah 13 orang tewas dan 117 kasus infeksi virus mematikan di Bangladesh

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

4 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

12 hari lalu

Penemuan Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Tangkap Tiga Orang Tersangka

Polisi telah menangkap tiga orang tersangka dalam kasus penemuan mayat perempuan di Pulau Pari. Dua di antaranya pacar korban.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

35 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

43 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

55 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

1 Maret 2024

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

1 Maret 2024

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

17 Februari 2024

Berkas Perkara 3 WNA yang Selundupkan Pengungsi Rohingya ke Aceh Sudah P21, Kejari Susun Dakwaan

Setiap pengungsi Rohingya diharuskan membayar 100 ribu taka atau setara Rp 15,7 juta kepada 3 tersangka untuk pergi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya