Cegah Virus Corona, Singapura Karantina Hampir 20.000 TKA

Senin, 6 April 2020 13:35 WIB

Petugas memeriksa para penumpang di Bandara Changi, untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang. Foto: Roslan Rahman/AFP via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura mengkarantina hampir 20.000 tenaga kerja asing di dua asrama untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Sekitar 19.800 pekerja asing yang ditempatkan di Asrama S11 @ Punggol dan asrama Westlite Toh Guan akan dikarantina di kamar mereka selama 14 hari ke depan, kata satuan tugas menteri untuk penangangan COVID-19 pada Ahad, dikutip dari Channel News Asia, 6 April 2020.

Kedua asrama berjumlah total 90 kasus COVID-19 sejauh ini, dengan klaster yang lebih besar ada di Asrama S11.

"Tujuan utama dari semua tindakan ini adalah untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan semua orang. Bukan hanya warga negara Singapura, tetapi juga pekerja asing yang ada di sini, membantu perekonomian kita, dan majikan mereka," kata Menteri Tenaga Kerja Singapura Josephine Teo.

"Kami ingin memberi pekerja asing jaminan bahwa tindakan ini diambil demi kepentingan mereka, dan kesejahteraan mereka," katanya pada konferensi pers.

Advertising
Advertising

Suasana di dua asrama yang terisolasi itu dilaporkan stabil dan pekerja umumnya memahami perlunya tindakan pencegahan ini, kata wakil sekretaris tempat kerja Kementerian Tenaga Kerja Jason Chen.

Makanan gratis dan goodie bag berisi masker, termometer, hand sanitizer dan makanan ringan juga diberikan kepada para pekerja.

Sementara pekerja yang menunjukkan gejala virus Corona telah diisolasi.

Langkah-langkah pencegahan juga telah diambil untuk melindungi pekerja yang sehat, dengan akses ke fasilitas rekreasi diatur untuk mengurangi berbaurnya para pekerja.

Pergerakan antar blok dilarang dan pekerja disarankan untuk menghentikan interaksi sosial dengan orang lain yang tidak tinggal di ruangan atau lantai yang sama, kata Kementerian Kesehatan dan Kementerian Tenaga Kerja.

Sebagai dukungan selama masa karantina, pekerja di dua asrama ini juga akan menerima dukungan medis di tempat dan penyaringan kesehatan yang ditingkatkan, termasuk memeriksa dan melaporkan suhu mereka dua kali sehari dan pemantauan berkala untuk gejala demam dan pernapasan.

Mereka yang sakit akan diisolasi dan diperiksa oleh tenaga medis untuk tindakan lebih lanjut.

Layanan pengiriman uang juga akan difasilitasi di lokasi karena pihak berwenang memahami bahwa penting bagi pekerja untuk tetap dapat melakukan pengiriman uang ke rumah, kata Menteri Teo.

Pekerja yang terkena dampak tidak akan pergi bekerja, tetapi akan terus dibayar. Masa karantina akan dianggap sebagai cuti rawat inap yang dibayar, yang merupakan bagian dari kelayakan cuti mereka berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan Asing. Majikan dapat mengklaim tunjangan karantina virus Corona tenaga kerja asing harian sebesar S$ 100 atau Rp 1,2 juta.

Pekerja asing di Asrama S11 @ Punggol, Singapura, Ahad, 5 April 2020. Asrama ini memiliki 63 kasus virus Corona. Para pekerja di sana mengeluh tentang kondisi yang tidak bersih dan penuh sesak.[Wem Desmond/Straits Times]

Namun, kondisi asrama dilaporkan tidak layak. Setidaknya enam pekerja di S11 Dormitory @ Punggol, di mana ada 63 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, mengatakan kepada The Straits Times bahwa kamar-kamar dipenuhi dengan kecoak dan toilet meluap. Pekerja harus mengantre untuk makanan tanpa langkah-langkah sosial untuk memisahkan mereka.

Asrama lain adalah Westlite Toh Guan, di Toh Guan Road East, di mana sekitar 6.800 pekerja migran telah diberitahu untuk tinggal di kamar mereka selama 14 hari.

Langkah-langkahnya adalah melindungi lebih banyak pekerja serta masyarakat luas dari infeksi, kata satuan tugas antar kementerian kemarin.

Tetapi para pekerja khawatir tentang kondisi tempat tinggal mereka saat ini.

"Ada banyak kecoak di dapur dan juga di kamar kami. Urinal di toilet dipenuhi dengan urin dan para pekerja menginjak urin dan kemudian berjalan ke kamar mereka," kata warga negara India bernama Venkate, 34 tahun.

Pihak berwenang Singapura mengatakan mereka akan terus memantau situasi dan akan membangun lebih banyak asrama karantina virus Corona sebagai area isolasi bila perlu.

Pihak berwenang sedang melihat berbagai pilihan asrama karantina lain untuk tenaga kerja asing, seperti blok HDB yang kosong, menurut Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong.

Wong menekankan bahwa pekerja asing tidak "secara inheren" berada pada risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk setempat.

"Ini bukan masalah menargetkan kelompok tertentu ... Masalah yang kita hadapi di sini adalah bahwa asrama pekerja asing sendiri sekarang telah muncul sebagai sekelompok infeksi, vektor baru untuk penularan, terlepas dari tindakan pencegahan yang telah kita ambil," katanya.

Hingga 6 April 2020, Singapura mencatat 1.309 kasus virus Corona dan 6 kematian menurut John Hopkins University, Worldometers, dan situs Kementerian Kesehatan Singapura.

Berita terkait

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

9 jam lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

1 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

2 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

3 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

3 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya