Virus Corona, 3 Peristiwa Raibnya Masker yang Jadi Sorotan

Minggu, 5 April 2020 22:30 WIB

Ilustrasi anak mengenakan masker/ ISPA. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus corona atau COVID-19 di berbagai belahan negara telah membuat masker menjadi salah satu barang yang paling dicari. Pencurian, penyelundupan dan rebutan masker pun kini mulai marak terjadi.

Berikut tiga peristiwa rebutan masker yang mendapat sorotan luas:

1.Situs rfi.fr pada 2 April 2020 mewartakan masker yang sudah dipesan Prancis dari Cina untuk menekan penyebaran virus corona pada menit-menit terakhir dibeli oleh Amerika Serikat. Jean Rottner, Kepala Daerah timur Prancis, mengatakan Amerika membeli tiga kali lipat dari harga yang dibayar Prancis dan membayarnya dengan tunai.

Wilayah timur Prancis adalah area terparah yang terkena virus corona. Sedangkan Amerika saat ini telah menjadi salah satu negara di dunia dengan kasus virus corona tertinggi.

Advertising
Advertising

2.Sekitar 200 ribu masker wajah untuk mencegah penularan virus Corona yang dibeli dari Cina untuk Jerman disita di Thailand kemudian diterbangkan ke Amerika Serikat. Menteri Dalam Negeri wilayah Berlin, Andreas Geisel mengatakan masker itu disita di bandara Bangkok.

"Kami mempertimbangkan tindakan ini sebagai pembajakan modern," kata Geisel sebagaimana dilaporkan Politico, 3 April 2020.

Wali kota Berlin, Michael Muller juga menyebut tindakan Presiden AS Donald Trump tidak manusia dan tidak dapat diterima. Dia menyebut peraturan internasional harus dihormati, termasuk dalam masa pandemi Corona. Masker N95 pelindung dari virus Corona rencananya dibeli Jerman dari Cina untuk digunakan aparat kepolisian dari negara itu.

3.Ribuan masker bantuan Cina untuk sejumlah rumah sakit di Italia yang menangani ribuan pasien terjangkit virus corona nyasar dan sempat disita di Republik Czech.

Tidak dijelaskan rinci bagaimana hingga ribuan masker donasi Cina untuk Italia malah nyasar ke negara tetangga. Apakah itu salah paham, kesalahan logislitik, atau upaya sengaja menahan masker itu tidak dikirim ke Italia. Surat kabar harian Italia, la Repubblica melaporkan otoritas Czech menyita masker bantuan Cina untuk rumah sakit di Italia dalam kasus perdagangan ilegal di perbatasan.

Laporan Asia One yang mengutip harian Italia ini mengatakan, polisi Czech yang menggelar operasi melawan perdagangan ilegal akhir Maret lalu menyita 680 ribu masker bersama benda-benda lainnya di Lovosice, utara Praha.

"Setelah penyelidikan lebih lanjut, sebagian kecil dari penyitaan itu merupakan donasi Cina ke Italia," kata Menteri Dalam Negeri Republik Czech Jan Mahacek melalui Twitter.

Rencananya sebanyak 380 ribu dari masker yang disita akan dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit di Czech.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

8 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

16 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya