Profesor Inggris Prediksi Korban Tewas Virus Corona 20 Ribu Orang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 6 April 2020 07:01 WIB

Perawat, staf, dan sukarelawan berpose di luar Rumah Sakit Guy dan St Thomas dengan makanan yang dikirim oleh sukarelawan ketika penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) berlanjut, di London, Inggris, 23 Maret 2020. [REUTERS / Dylan Martinez]

TEMPO.CO, London – Seorang profesor di Inggris memprediksi jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona sebanyak sekitar 7.000 – 20.000 orang.

Profesor Neil Ferguson, yang merupakan pengajar di Imperial College, London, Inggris, ikut membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan penanganan wabah virus Corona.

“Kita mengalami peningkatan infeksi virus Corona secara cepat, yang kita coba tahan dari waktu ke waktu,” kata Ferguson dalam wawancara dengan BBC dan dikutip Reuters pada Ahad, 5 April 2020.

Ferguson mengatakan ini adalah estimasi statistik sehingga memiliki tingkat akurasi tertentu saja.

“Saat ini, kami tidak memiliki kemampuan untuk mengukur seberapa banyak orang yang telah terinfeksi. Itu akan diketahui lewat pengetesan kesehatan,” kata Ferguson.

Advertising
Advertising

Dia melanjutkan,”Kami pikir korban tewas bisa antara 7 ribu hingga lebih dari 20 ribu orang.”

Jumlah korban meninggal berjumlah besar akibat virus Corona di Inggris bakal terus berlanjut hingga satu – dua pekan lagi.

Ini bakal terjadi meskipun publik mengikuti arahan isolasi yang ketat dari pemerintah.

Otoritas kesehatan Inggris mengatakan ini setelah jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona telah mencapai 4.313 orang hingga Sabtu waktu setempat.

Ini terjadi setelah sebanyak 708 orang meninggal dalam kurun waktu 24 jam, yang merupakan jumlah korban terbanyak di Inggris hingga kemarin.

Salah satu korban merupakan bocah berusia 5 tahun, yang juga menderita sakit lain.

“Dengan rasa sedih mendalam, jumlah korban meninggal bakal terus bertambah,” kata Stephen Powis, direktur medis nasional dari Layanan Kesehatan Inggris atau National Health Service, dalam jumpa pers di kantor Perdana Menteri Inggris di Downing Street seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 4 April 2020.

Powis melanjutkan,”Sayangnya kondisi ini akan terus berlangsung selama satu - dua pekan ke depan hingga kita bisa menghentikan virus ini.”

Pemerintahan PM Boris Johnson telah memerintahkan penghentian kegiatan publik besar-besaran atau shutdown seperti menutup pub, restoran, dan nyaris semua toko.

Pemerintah meminta semua warga untuk tinggal di rumah kecuali sangat penting untuk pergi ke luar rumah untuk mengurangi penularan wabah virus Corona.

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

3 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

7 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

9 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

9 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

13 hari lalu

Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.

Baca Selengkapnya

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

13 hari lalu

Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.

Baca Selengkapnya

2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

16 hari lalu

2 Ribu WNI di Inggris Rayakan Idulfitri di KBRI London

Meski cuaca terasa dingin dengan kisaran 7C, WNI di Inggris dan Irlandia tetap antusias merayakan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Inggris Ogah Setop Ekspor Senjata ke Israel hingga Ucapan Lebaran Menlu AS

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 10 April 2024 diawali oleh penolakan Inggris untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya