Kerabat Korban Meninggal di Wuhan Tuntut Transparansi

Sabtu, 4 April 2020 13:00 WIB

Para kurir menunggu pesanan di sebuah jalan di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, 1 April 2020. Kehidupan di Wuhan berangsur normal seiring dengan meredanya wabah coronavirus. Xinhua/Fei Maohua

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring berkurangnya kasus virus Corona di Cina, para kerabat korban meninggal virus Corona di Wuhan atau mereka yang terdampak, mulai bertanya-tanya tentang jumlah kematian sebenarnya.

Selama berbulan-bulan, penduduk Wuhan telah diberitahu bahwa mereka tidak dapat mengambil abu orang yang mereka cintai yang telah meninggal selama puncak wabah virus Corona di Cina. Sekarang setelah pihak berwenang mengatakan wabah sudah terkendali, para pejabat mendorong kerabat untuk menguburkan mendiang dengan cepat dan diam-diam, dan mereka menekan diskusi online tentang kematian ketika keraguan muncul tentang ukuran sebenarnya dari jumlah korban.

Jumlah kematian resmi virus Corona di Wuhan yang dilaporkan mencapai 3.322 hingga Jumat, tetapi pekerja medis dan lainnya telah menyebut jumlah itu harusnya lebih tinggi. CIA telah memperingatkan Gedung Putih selama berminggu-minggu bahwa Cina sangat mengecilkan epidemi, kata mantan pejabat intelijen Amerika dan saat ini, menurut laporan New York Times, yang dikutip pada 3 April 2020.

Pemerintah Inggris menuduh Cina mengecilkan angka kasus virus Corona, menurut Daily Mail, dikutip dari Business Insider. Surat kabar Mail, yang mengutip sumber tanpa nama, mengatakan para ilmuwan mengatakan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bahwa Cina bisa mengecilkan jumlah kasus virus Corona yang dikonfirmasi dengan faktor 15 hingga 40 kali.

Para ahli kesehatan masyarakat telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa jumlah sebenarnya kasus COVID-19 secara global mungkin jauh lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dilaporkan. Beberapa orang tidak mengalami gejala, memiliki gejala ringan, atau tidak dapat dites virus, sehingga mereka mungkin tidak masuk dalam hitungan resmi.

Advertising
Advertising

"Korban tewas resmi di Wuhan tidak mungkin benar...karena tungku kremasi telah bekerja sepanjang waktu," kata seorang warga, yang mengidentifikasi dirinya dengan nama keluarganya, Zhang, mengatakan kepada Radio Free Asia.

Menurut RFA, beberapa warga kota Wuhan mengatakan di media sosial bahwa rumah pemakaman Wuhan membagikan 3.500 guci abu setiap hari. Laporan RFA, yang belum dapat diverifikasi secara independent, mengatakan sekitar 42.000 guci akan diberikan antara 23 Maret dan 5 April, ketika festival pemakaman dimulai.

Ketika Cina mencoba mengendalikan narasi, polisi di Wuhan, tempat pandemi dimulai, telah dikirim untuk menindak grup di WeChat, sebuah aplikasi perpesanan populer di Cina, yang dibuat oleh keluarga korban virus Corona. Pemerintah telah memblokir gambar yang beredar di media sosial menunjukkan kerabat di kota berbaris di rumah duka untuk mengambil abu. Para pejabat telah menetapkan penjaga untuk kerabat mendiang seperti Liu Pei, 44 tahun, untuk mengikuti mereka ketika mereka mengambil plot penguburan, mengklaim jenazah orang yang mereka cintai dan menguburkan mereka, kata anggota keluarga yang berduka.

"Di mana martabat setelah kematian?" Tuan Liu bertanya. "Di mana kemanusiaan?"

Partai Komunis Cina yang berkuasa mengatakan mereka berusaha mencegah pertemuan besar menyebabkan wabah baru. Tapi kontrol ketat pemerintah telah melekat sebagai upaya salah langkah dan menyembunyikan wabah.

Warga berjalan di tepi sungai di Distrik Hankou, Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, 1 April 2020. Kehidupan di Wuhan berangsur normal seiring dengan meredanya wabah coronavirus. Xinhua/Xiao Yijiu

Wuhan menyumbang hampir dua pertiga dari total infeksi Cina dan lebih dari tiga perempat kematiannya. Tetapi pada minggu-minggu awal wabah, pekerja medis mengatakan banyak kematian akibat virus Corona tidak dihitung karena kekurangan alat tes.

Media daring terbesar Cina, Tencent, pada Februari menyajikan jumlah data kematian virus Corona di Wuhan, di mana disebutkan angkanya jauh lebih tinggi dari angka resmi.

Tencent pada tanggal 26 Januari 2020 dalam hasil liputannya yang diberi judul Epidemic Situation Tracker menunjukkan jumlah korban infeksi virus Corona yang tewas di Wuhan mencapai 24.589 orang dan korban yang terinfeksi di kota itu sebanyak 154.023 orang.

Sementara saat itu data pemerintah melaporkan 304 orang meninggal dan 14.446 kasus infeksi virus Corona di Wuhan.

Dikutip dari Taiwan News, 5 Februari 2020, Tencent memuat data itu pada tanggal 1 Februari 2020 jam 11 malam 39 menit dan 4 detik.

Baru-baru ini, seorang sopir truk yang dikutip dalam sebuah laporan oleh Caixin, sebuah majalah berita berpengaruh, berbicara pernah mengangkut ribuan kotak penyimpan abu di Rumah Pemakaman Hankou, salah satu dari delapan rumah duka di kota. Sementara angka-angka itu menimbulkan keraguan tentang jumlah korban tewas, tidak jelas apakah kotak-kotak itu digunakan hanya untuk korban virus Corona atau lebih luas.

Pemerintah Cina mengatakan telah terbuka dan transparan tentang skala wabah di dalam negeri. Tetapi partai juga ingin mengatur dengan seksama bagaimana para korban epidemi harus diratapi dan diingat. Pemerintah menggambarkan mereka sebagai martir dan rekan sebangsa yang memberikan hidup mereka dalam perang melawan penyebaran penyakit, bukan korban wabah.

Pemerintah mengadakan hari berkabung nasional pada hari Sabtu, hari perayaan tahunan Festival Pemakaman, waktu untuk menghormati leluhur. Kegiatan hiburan berhenti, bendera berkibar setengah tiang, dan alarm dan klakson berbunyi selama tiga menit mulai pukul 10 pagi.

Kerabat mendiang menuntut keadilan

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

10 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya