Tak Bisa Dikubur, Jenazah Corona Terlantar di Jalanan Ekuador

Sabtu, 4 April 2020 11:36 WIB

Warga membawa peti mati berisi jasad kerabat mereka menuju pemakaman khusus pasien virus Corona, di Guayaquil, Ekuador, 2 April 2020. Banyak warga yang meninggal di rumah mereka karena tidak sempat tertangani di tengah wabah virus Corona. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Jalanan kota Guayaquil, Ekuador, menjadi kuburan masal korban virus Corona (COVID-19). Banyak tubuh dibiarkan di sana karena penuhnya rumah jenazah dan terbatasnya akses untuk menguburkannya. Sementara itu, petugas pemerintahanan yang dijanjikan membantu pemakanan tak kunjung hadir.

"Kami sudah lima hari menunggu petugas untuk menguburkan jenazah, namun tak ada yang datang. Kami lelah menelpon mereka terus. Apa yang bisa mereka katakan adalah meminta kami untuk menunggu," ujar salah satu warga Guayaquil, Fernando Espana, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 4 April 2020.

Espana mengakui bahwa sesungguhnya ia tak tega meninggalkan jenazah anggota keluarganya di jalanan. Namun, dirinya tak punya banyak pilihan. Tubuh jenazah mulai membusuk dan dirinya maupun tetangganya tidak bisa lagi menahan baunya.

Di sisi lain, dirinya tidak mau mengambil resiko tertular virus Corona. Apalagi, beberapa anggota keluarga dan tetangganya sudah menunjukkan gejala tertular virus Corona. Hal itu dibenarkan oleh tetangga Espana, Glenda Larrea Vera.

"Kami memiliki banyak tetangga yang sudah tua. Selain itu, ibu saya pun sudah berusia 80 tahun yang memiliki gangguan pernafasan," ujar Vera menjelaskan kekhawatirannya.

Berdasarkan rekaman-rekaman video yang didapatkan CNN, jenazah ditinggalkan di jalanan dengan begitu mudahnya. Mobil yang membawa jenazah menepi ke trotoar dan kemudian menaruh jenazah yang mereka bawa di tepi jalan. Sepinya jalanan Guayaquil akibat pembatasan sosial membuat aksi tersebut tak tersorot.

Tak lama berselang, mobil otoritas kesehatan datang. Dari dalamnya turun beberapa orang mengenakan pakaian hazmat. Mereka kemudian mengangkat jenazah itu dari pinggir jalan, memasukkannya ke dalam mobil.

Di video lain, aksi "buang" jenazah itu tertangkap basah oleh Kepolisian setempat. Sejumlah orang batal meninggalkan jenazah di jalanan karena ketahuan polisi. Mereka kemudian membawa pulang jenazah yang diselimuti terpal hitam itu.

Jorge Wated, kepala Satgas Virus Corona di Ekuador, mengaku bahwa jumlah jenazah yang mereka angkut, baik dari jalanan maupun rumah, terus bertambah tiap harinya. Awalnya hanya sekitar 30 jenazah per hari. Beberapa hari terakhir, kata ia, bisa mencapai 150 jenazah per hari, terlepas apakah itu jenazah virus Corona atau bukan.

Mayor Guayaquil, Cynthia Viteri, berharap pemerintah pusat bisa membantunya. Ia berkata, tidak banyak yang bisa ia lakukan dengan minimnya tenaga medis yang ia punya. "Apa yang terjadi dengan sistem kesehatan publik kita? Mereka tidak bisa mengangkut jenazah di rumah, mereka membiarkannya membusuk di jalanan atau bahkan di depan rumah sakit. Tidak ada satupun yang mengakut jenazah itu," ujar Viteri

Hingga berita ini ditulis, belum ada solusi jangka panjang dari pemerintah Ekuador. Mereka akhirnya menyiapkan kontainer sebagai kuburan sementara. Sembari jenazah disimpan di sana, pemerintah mencoba mengalihfungsikan lahan kosong menjadi kuburan massal yang baru.

Sementara itu, jumlah kasus dan korban terus bertambah di Ekuador. Per hari Jumat, tercatat ada 3.368 kasus dan 145 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Angka itu belum sepenuhnya akurat karena tes belum dilakukan secara luas.

Catatan redaksi: Judul mengalami perbaikan karena adanya salah ejaan.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

13 hari lalu

FBI Buka Penyelidikan Kriminal atas Runtuhnya Jembatan Baltimore

FBI mengatakan pada Senin pihaknya membuka penyelidikan kriminal atas runtuhnya jembatan Baltimore

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

15 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya