Hanya Berikan Dua Masker Corona per Keluarga, PM Jepang Dikritik

Jumat, 3 April 2020 14:11 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, kembali dikritik atas langkahnya dalam menangani pandemi virus Corona (COVID-19). Kali ini, keputusannya untuk membagikan dua masker pakai ulang per keluarga yang jadi sorotan. Menurut berbagai pihak, langkah tersebut tidak menyelesaikan masalah menipisnya jumlah APD (Alat Pelindung Diri) di tengah terus menanjaknya jumlah kasus di Jepang.

Berbagai ejekan dan hujatan dilayangkan warga ke Abe. Ada yang menyebut kebijakannya sebagai "Topeng Abe", "Kebijakan Abenomask", dan ada juga yang mengumpat dengan mengatakan "persetan dengan topengmu". Parodi yang menyerupai gaya manga pun tak terlewatkan.

"Kemarahan itu datang setelah Abe menolak untuk menetapkan status darurat nasional pada hari Rabu lalu. Abe menganggap penerapan kebijakan itu tidak terlalu mendesak," sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat, 3 April 2020.

Menurut berbagai pihak, penetapan status darurat nasional akan lebih memudahkan pemerintah daerah (prefektur) untuk mengambil pembatasan sosial yang lebih ketat. Sebab, hal itu akan memberikan justifikasi untuk melakukannya. Sebagai catatan, masih ada usaha-usaha non-esensial di Jepang yang membiarkan pegawainya bekerja meski virus Corona mengancam.

Sejauh ini, yang bisa diberikan pemerintah daerah adalah imbauan. Hal itu karena tidak adanya status daruat yeng menegaskan urgensi pembatasan sosial. Di Tokyo, misalnya, Gubernur Yuriko Koike hanya bisa mengimbau 13,5 juta penduduknya untuk bekerja dari rumah dan menghindari tempat publik berkumpul. Di luar itu, Tokyo sudah meminta fasilitas publik dan sekolah menutup operasionalnya hingga 6 Mei 2020.

"Koike, pada hari Selasa, menelepon Abe untuk segera menetapkan status darurat nasional. Hal itu tak lama setelah Tokyo mencatatkan 78 kasus baru dalam sehari, rekor tertinggi untuk saat ini," sebagaimana dikutip dari CNN.

Terlepas dari segala kritikan yang ada, Abe mengatakan bahwa dirinya akan memprioritaskan pembagian masker di daerah tertentu saja. Rencanaya, hal itu akan dilakukan bulan ini, di kawasan dengan pertumbuhan kasus tinggi seperti Tokyo. Adapun jumlah rumah tangga yang ditarget adalah 50 juta rumah tangga.

Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 2.384 kasus dan 72 korban meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Namun, Jepang baru melakukan 30 ribu tes virus Corona saja, jauh dibandingkan Korea Selatan yang sudah melakukan 394 ribu tes. Dengan jumlah populasi mencapai 127 juta orang, dikhawatirkan ada banyak kasus virus Corona yang belum terdeteksi hingga sekarang.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

16 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

20 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

1 hari lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya