Prancis Pindahkan Pasien Virus Corona Dengan Kereta Cepat

Senin, 30 Maret 2020 10:52 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenakan masker selama mengunjungi rumah sakit darurat yang dibangun oleh militer di luar Rumah Sakit Emile Muller di Mulhouse, Perancis Timur, 25 Maret 2020. RUmah sait darurat ini dibuat guna menjadi tempat isolasi pasien terdampak Virus Corona. Cugnot Mathieu/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Terus bertambahnya jumlah pasien virus Corona (COVID-19) di Prancis tidak diimbangi dengan kesiapan tenaga medis. Walhasil, beberapa pasien harus dipindahkan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain untuk memastikan mereka tertangani. Untuk memindahkan mereka, otoritas kesehatan Prancis menggunakan kereta cepat.

Mengutip Sky News, ada 36 pasien yang dipindahkan otoritas kesehatan Prancis menggunakan kereta cepat. Mereka semua adalah pasien kritis. Adapun kereta cepat dipilih untuk memastikan mereka bisa dirujuk ke rumah sakit lain dengan segera.

"Kami segera memindahkan mereka karena beban di rumah sakit juga perlu ditangani. Kami perlu selangkah lebih maju," ujar juru bicara Badan Tenaga Medis Darurat Prancis SAMU, Francois Braun, sebagaimana dikutip dari Sky News, Senin, 30 Maret 2020.

Ke-36 pasien itu, awalnya, dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan timur Prancis. Mereka dipindahkan dari sana ke Nouvelle-Acquitaine, barat daya Prancis, di mana beban petugas medisnya relatif lebih ringan.

Adapun gerbong yang dipakai untuk memindahkan mereka sudah didesain ulang. Tujuannya, agar para pasien virus Corona tetap bisa dirawat sepanjang perjalanan. Setibanya di Nouvelle-Acquitaine, mereka akan langsung dijemput dengan armada ambulan yang sudah menanti di stasiun.

Kereta cepat bukan satu-satunya moda transportasi yang dipilih untuk memindahkan pasien. Di Strasbourg, sejumlah pasien dipindahkan dari rumah sakit setempat ke Ulm, Jerman, menggunakan pesawat militer Airbus A400M.

Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe meminta warga untuk selalu siaga dan menjaga diri di tengah pandemi virus Corona ini. Ia berharap pandemi bisa ditekan untuk memastikan tenaga medis tidak terbebani. Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa militer sudah ia kerahkan untuk memastikan pemindahan pasien dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain berjalan lancar.

Hingga berita ini ditulis, total sudah 38.105 kasus virus Corona (COVID-19) di Prancis. Sementara itu, untuk korban meninggal, ada 2.606 atau hampir sama banyaknya dengan jumlah korban meninggal di Cina (3.304).

ISTMAN MP | SKY NEWS

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

3 hari lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya