TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Italia telah menganggarkan 400 juta Euro (Rp.7,245 triliun) untuk menyediakan voucher makanan bagi penyintas virus Corona (COVID-19). Hal ini menyusul terjadinya keresahan, kerusuhan, dan kepanikan akibat penerapan lockdown yang terjadi di beberapa kota.
"Kami tahu bahwa banyak yang menderita karena situasi ini. Pemerintah hadir," ujar Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin, 30 Maret 2020.
Sebagaimana diketahui, Italia adalah negara paling terdampak virus Corona kedua setelah Amerika. Mengacu pada data dari South China Morning Post, tercatat ada 97.689 kasus dan 10.779 korban meninggal di Italia per hari ini. Secara jumlah kasus, Italia lebih rendah dibandingkan Amerika yang tercatat memiliki 142.106 kasus per berita ini ditulis.
Situasi yang parah mendorong pemerintah Italia menerapkan lockdown. Kurang lebih, sudah tiga pekan lockdown berjalan di sana. Rencananya, lockdown akan diakhiri pada tanggal 3 April nanti jika tidak ada halangan.
Sayangnya, lockdown di Italia tidak disambut positif oleh warga. Di berbagai kawasan, kekacauan terjadi. Di Sicily, misalnya, serangkaian aksi penjarahan atau pencurian tidak terelakkan. Di Palermo, warga sampai memaksa supermarket untuk menyerahkan makanan karena mereka tidak memiliki uang untuk membelinya. Hal tersebut menyusul ditutupnya berbagai usaha dan banyaknya pekerja sektor informal di Italia.
Conte mengatakan, anggaran 400 juta Euro untuk voucher makanan diharapkan bisa meredakan ketegangan yang terjadi. Selain itu, untuk memastikan supplai makanan tetap ada di masa lockdown, anggaran senilai 4,3 miliar Euro juga sudah disiapkan.
Khusus lockdown, Menteri Dalam Negeri Francesco Boccia mengklaim periodenya akan diperpanjang. Menurutnya, tidak logis untuk kembali membuka bisnis dan sekolah di saat pandemi virus Corona (COVID-19) masih mengancam. Perihal seberapa lama perpanjangannya, Boccia mengatakan hal itu tergantung pada Conte.
"Tidak terhindarkan untuk memperpanjang pembatasan yang seharusnya berakhir pada tanggal 3 April nanti," ujarnya mengakhiri.
Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan karena adanya konversi angka dari Euro ke Rupiah yang kurang akurat. Atas kesalahannya, kami mohon maaf.
ISTMAN MP | THE GUARDIAN