Perdagangan dan Pariwisata Indonesia - Kamboja Naik

Minggu, 29 Maret 2020 21:00 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan dan pariwisata Indonesia-Kamboja pada 2019 mengalami peningkatan signifikan meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Pada 2019,

total perdagangan Indonesia-Kamboja mencapai US$ 661,11 juta atau naik 18,35 persen dari tahun sebelumnya dengan surplus Indonesia sebesar US$ 575, 92 juta atau Rp 9,2 triliun.

Pada Januari 2020, perdagangan juga Indonesia-Kamboja kembali menunjukkan laju peningkatan 30,43 persen menjadi US$63,73 juta.

Adapun komoditas unggulan Indonesia ke Kamboja antara lain kendaraan bermotor berikut komponennya, elektronik, batubara dan produk farmasi. Sedangkan komoditi Kamboja ke Indonesia antara lain pakaian jadi dan alas kaki.

Seorang wisatawan memotret salah satu bagian candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat masuk daftar situs Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1992. ANTARA/Wahyu Putro A

Advertising
Advertising

Sedangkan kunjungan wisatawan Kamboja ke Indonesia melaju pesat sebesar 57 persen menjadi 13.843 orang. Turis dari Kamboja ke Indonesia pada Januari tahun ini memperlihatkan laju peningkatan 67,5 persen atau menjadi 1.136 orang.

Jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Kamboja tahun lalu meningkat 19,8 persen menjadi 66.800 orang. Pariwisata merupakan andalan perekonomian Kamboja selain industri manufaktur dan jasa.

Laju peningkatan perdagangan dan pariwisata Indonesia-Kamboja tersebut merupakan kontribusi dan partisipasi pengusaha dan pemangku kepentingan di berbagai kegiatan program business matching, pameran dagang tahunan Indonesia Trade and Tourism Promotion (ITTP), Trade Expo Indonesia (TEI) dan Cambodia Export and Import (CIE), business trip pengusaha Kamboja ke Indonesia, serta kegiatan promosi, termasuk partisipasi dalam kegiatan water festival dan sea festival tahunan Kamboja.

Laju peningkatan kunjungan wisatawan kedua negara tidak terlepas juga dari adanya penerbangan langsung pesawat Citilink Jakarta-Phnom Penh-Jakarta, yang mulai beroperasi sejak Juni 2019.

Untuk mempertahankan laju peningkatan tersebut, setidaknya menjaga untuk tidak terjadi penurunan yang signifikan akibat merebaknya COVID-19, pada 2020 ini kegiatan akan disesuaikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan media social. Dengan begitu, diharapkan para pengusaha dan pemangku kepentingan tetap dapat berkomunikasi secara langsung melalui virtual teknologi, seperti video conference.

Menurut Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, pemanfaatan digital teknologi informasi dan media sosial merupakan keniscayaan untuk tetap mempertahankan hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara. Diharapkan juga, segera setelah masalah COVID-19 mereda, Citilink dapat kembali beroperasi sehingga bisa berkontribusi meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai bidang.

Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

30 menit lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 jam lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

1 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

1 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

3 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya