Presiden Timor Leste Minta Suspek Corona Tidak Didiskriminasi

Sabtu, 28 Maret 2020 09:25 WIB

Ilustrasi Virus Corona (123rf.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Republik Timor-Leste, Francisco Guterres Lu Olo meminta masyarakat untuk tidak melakukan diskriminasi terhadap suspek Corona yang menjalankan karantina di beberapa tempat di Dili.

Sebelumnya Presiden sudah mengumumkan Darurat nasional yang berlaku efektif mulai hari ini dan berakhir pada 26 April 2020.

“Saya meminta kepada kita semua untuk tidak boleh melakukan diskriminasi kepada orang yang kena COVID-19 atau mereka yang kena gejala-gejala virus ini. Tenaga medis kita bisa melayani mereka. Kita juga jangan mendiskriminasi orang-orang kita yang baru balik dari negara-negara yang kena virus ini”," kata Presiden Lu Olo.

Presiden mengatakan, darurat nasional ini akan mengurangi beberapa hak dasar warga termasuk kebebasan jaminan yang diberikan oleh konstitusi.

"Tapi bukan untuk menghilangkan! Cabut atau mengurangi untuk membela kepentingan yang lebih besar yakni kehidupan masyarakat dan kehidupan keluarga kita."

Presiden Lu Olo meminta kepada semua masyarakat untuk mematuhi peraturan darurat nasional dengan damai dan menghargai dan memberi dukungan kepada tim yang bekerja di lapangan. Beberapa aktivitas akan berhenti dan beberapa akan terus berjalan untuk menjamin kehidupan sehari-hari.

Advertising
Advertising

"Melalui otorisasi dari Parlemen Nasional, saya mengumumkan darurat nacional ini menunjukkan tanda positiv kepada solidaritas institucional di dalam perjuangan ini untuk membela masyarakat kita."

Pada tanggal 14 Maret lalu, Pelaksana Menteri Kesehatan mengumumkan bahwa sudah ada satu kasus positiv virus Corona di Dili. Sejak saat itu kota Dili sepi. Beberapa aktivitas sudah ditutup karena panik dengan informasi virus Corona.

Pemimpin gereja Katolik di Timor-Leste juga sudah mengumumkan kepada para umat bahwa misa Paskah untuk tahun ini tidak diselenggarakan di gereja, tetapi meminta kepada semua umat untuk mengikutinya melalui televisi dan radio. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona.

Berita terkait

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

21 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

32 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

39 hari lalu

Begini Ketentuan dan Bunyi Pasal Penistaan Agama yang Menjerat Panji Gumilang

Panji Gumilang dijerat Pasal Penodaan Agama, penghinaan terhadap agama di Indonesia masih mengacu pada Pasal 156a KUHP.

Baca Selengkapnya

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

56 hari lalu

Mangkrak 20 Tahun, Apa Itu RUU PPRT yang Belum Juga Disahkan DPR?

Dua dekade RUU Perindungan Pekerja Rumah Tangga mangkrak tidak disahkan. Ini penjelasan mengenai RUU PPRT.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

58 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

58 hari lalu

Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Oktober lalu bahwa hampir 43.000 tentara perempuan saat ini bertugas di militer.

Baca Selengkapnya

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

59 hari lalu

Malaysia Menang Terkait Isu Diskriminasi Uni Eropa terhadap Sawit di WTO

Malaysia memenangkan gugatan di WTO melawan tindakan diskriminasi Uni Eropa terhadap produk biofuel dari minyak sawit.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

19 Februari 2024

Kisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda

Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran

Baca Selengkapnya

Mengenang Gus Dur, Presiden yang Mencabut Inpres Larangan Merayakan Imlek

8 Februari 2024

Mengenang Gus Dur, Presiden yang Mencabut Inpres Larangan Merayakan Imlek

Presiden Gus Dur mencabut instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 pada era Presiden Soeharto yang melarang perayaan Imlek.

Baca Selengkapnya