Virus Corona, Kru Ambulans Muslim dan Yahudi Ibadah Berdampingan

Jumat, 27 Maret 2020 08:00 WIB

Para kru medis ambulans meluangkan waktu untuk berdoa di tengah wabah virus Corona.[Magen David Adom/New York Times]

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah hiruk-pikuk kepanikan virus Corona, ada kisah menarik dari sepasang kru ambulans Muslim dan Yahudi di Israel.

Ambulans Israel biasanya merespons sekitar 6.000 panggilan per hari. Sejak krisis virus Corona dimulai, rata-rata panggilan teleponnya mencapai 100.000 per hari.

Kisah ini dikutip dari New York Times, dalam laporan 25 Maret 2020. Di kota selatan Beersheba, sepasang teknisi medis darurat 40 menit lagi masuk giliran kerja shift mereka pada Selasa sore ketika keadaan tiba-tiba menjadi hening.

Keduanya mereka keluar dari ambulans untuk berdoa.

Avraham Mintz, 43 tahun, seorang Yahudi dari Beersheba, membalut dirinya dengan selendang ibadah dan berbelok ke utara mengarah Yerusalem. Sementara Zoher Abu Jama, 39 tahun, seorang Arab Muslim dari Rahat, membuka sajadah dan berlutut menghadap ke selatan menuju Mekah, tepat di samping rekan kerjanya. Abu Jama salat di samping Abraham Mintz.

Advertising
Advertising

Tiba-tiba, seorang rekan kerja lain mengambil foto keduanya saat beribadah dan mengunggah gambarnya ke media sosial. Sontak banyak yang terkejut dengan foto tersebut.

Tetapi kedua pria itu mengatakan bahwa ibadah mereka yang dilakukan bersama-sama bukanlah hal yang baru.

"Kami mencoba berdoa bersama, alih-alih masing-masing dari kami meluangkan waktu untuk dirinya sendiri, karena kami memiliki banyak situasi yang sedang kami hadapi sekarang," kata Mintz. Lima orang telah meninggal karena virus Corona di Israel sejauh ini dan satu di Tepi Barat.

"Seluruh dunia berjuang melawan ini," tambah Abu Jama. "Ini adalah penyakit yang tidak memberi tahu perbedaan antara siapa pun, agama apa pun, jenis kelamin apa pun. Tapi Anda kesampingkan itu. Kami bekerja bersama, kami hidup bersama. Inilah hidup kita."

Abu Jama mengatakan dia memikirkan ibunya yang sudah lanjut usia saat dia salat. Dia lemah, dan dia menjaga jarak darinya meskipun mereka hidup di bawah satu atap, kata Abu Jama. Sementara Mintz berkata bahwa dia telah meminta kepada Tuhan untuk membiarkan dirinya melihat akhir, akhir yang baik.

"Karena saya tahu itu akhir yang baik. Dan saya berharap ada di sana," kata Mintz.

The Algemeiner, surat kabar bermarkas di New York yang meliput berita internasional terkait Israel dan Yahudi, juga mengulas foto viral keduanya.

"Gambar itu juga dibagikan oleh Nir Dvori, seorang jurnalis televisi Israel dari Channel 2," lapor The Algemeiner.

Foto itu menarik juga perhatian influencer media sosial pro Israel, beberapa di antaranya berkomentar bahwa tidak ada penggambaran yang lebih baik tentang karakter demokratis dan multi-etnis Israel.

"Tertangkap di kamera," tweet pensiunan diplomat Israel Daniel Carmon, yang awalnya mengirim foto melalui grup di WhatsApp. "Selingan doa di tengah-tengah hari yang sibuk yang dilakukan oleh paramedis #Jewish dan #Muslim @Mdais yang nanti akan melanjutkan pertempuran #CoronaVirus bersama. Foto yang menyentuh, bukan?"

Ynet melaporkan kasus virus Corona Israel naik menjadi 2.495 pada hitungan 26 Maret. 41 di antaranya berada dalam kondisi kritis.

John Hopkins University mencatat sejauh ini ada 8 kematian virus Corona, sementara 68 dinyatakan sembuh.

Israel telah memberlakukan lockdown. Dan baru-baru ini, otoritas Israel melarang warganya untuk pergi sejauh radius 100 meter dari rumah mereka, yang mulai berlaku efektif pada 25 Maret.

Transportasi umum, yang sudah beroperasi dengan jadwal yang dikurangi, dibatasi lebih jauh untuk perjalanan menuju dan dari pusat bisnis "esensial" dan taksi dibatasi untuk satu penumpang.

Warga, bagaimanapun, masih bisa pergi untuk bekerja atau ke toko-toko untuk hal-hal penting, dan layanan pengiriman makanan beroperasi.

Krisis virus Corona datang ketika Israel bergulat dengan kebuntuan politik setelah tiga pemilihan umum belum menghasilkan pemerintahan baru karena masing-masing kandidat tidak memiliki suara mayoritas minimum.

Berita terkait

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

37 menit lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

1 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

1 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

3 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

4 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

4 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

4 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

5 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya