Brenton Tarrant Mengaku Bersalah atas Penembakan di Christchurch

Kamis, 26 Maret 2020 17:30 WIB

Brenton Tarrant mengajukan permohonan tidak bersalah selama penampilan singkat melalui tautan audio visual di Pengadilan Tinggi di Christchurch pagi ini.[Mark Mitchell/New Zealand Herald]

TEMPO.CO, Jakarta - Brenton Tarrant, pelaku teror penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, mengaku bersalah membunuh 51 orang pada Kamis.

Tahun lalu Brenton Tarrant, warga Australia, didakwa 92 dakwaan termasuk 51 pembunuhan, 40 percobaan pembunuhaan, dan satu dakwaan UU Anti-Terorisme Selandia Baru. Ini adalah kasus pertama UU Anti-Terorisme Selandia Baru dilayangkan.

Penganut supremasi kulit putih berusia 29 tahun itu, yang menyiarkan langsung sebagian serangannya di Facebook, pada awalnya mengaku tidak bersalah dan dijadwalkan diadili pada 2 Juni tahun ini, menurut Sky News.

Brenton Tarrant mengaku bersalah melalui tautan video dari penjara tempat dia ditahan di penjara Auckland.[Sky News]

Dari balik audio visual di dalam penjara Auckland, Tarran menyatakan bersalah terhadap semua dakwaan pada Kamis pagi, dikutip dari CNN, 26 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Semua dakwaan Tarrant diajukan di Pengadilan Tinggi Christchurch, lokasi yurisdiksi di mana tempat kejadian perkara berada.

Serangan itu adalah yang paling mematikan dalam sejarah modern Selandia Baru dan memaksa pemerintah untuk mengeluarkan undang-undang baru yang melarang sebagian besar senjata semi-otomatis.

Tanggal hukuman belum ditetapkan tetapi Tarrant menghadapi hukuman penjara seumur hidup atas tuduhan tersebut.

Dia akan kembali ke pengadilan pada bulan Mei. Polisi Selandia Baru mengatakan Tarrant tidak akan dihukum sampai memungkinkan bagi semua korban yang ingin menghadiri persidangan untuk melakukannya, dan ini kemungkinan tertunda karena wabah virus Corona.

Sidang Pengadilan Tinggi datang ketika Selandia Baru memberlakukan lockdown untuk menghentikan penyebaran COVID-19, dengan hanya layanan penting termasuk pengadilan, yang diizinkan untuk tetap terbuka.

Pengakuan bersalah Brenton Tarrant juga terjadi hanya beberapa hari sejak peringatan pertama serangan mematikan itu, yang terjadi pada 15 Maret tahun lalu.

Di bawah hukum Selandia Baru, pembunuhan membawa hukuman seumur hidup, dan terpidana pembunuhan di Selandia Baru harus menghabiskan setidaknya 10 tahun penjara sebelum mereka memenuhi syarat untuk pembebasan bersyarat.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

16 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

27 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

40 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

44 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

46 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

48 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

51 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

52 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

52 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya