Pemerintah Daerah di Italia Minta Warga Patuhi Lockdown

Rabu, 25 Maret 2020 12:45 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat merawat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 si rumah sakit Oglio Po hospital di Cremona, Italia, 19 Maret 2020. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memperingatkan dampak virus corona bisa berpotensi semakin parah. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah Walikota di Italia menggunakan media sosial untuk mengingatkan masyarakat agar tetap berada di rumah menyusul keputusan Pemerintah Italia yang memperketat lockdown di penjuru Negeri Pizza itu. Pengetatan aturan semata ditujukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Kementerian Dalam Negeri Italia menjelaskan sebagian besar masyarakat Italia saat ini patuh mengikuti aturan. Namun pada Senin, 23 Maret 2020, Kementerian Dalam Negeri Italia juga mengumumkan ada lebih dari 90 ribu orang yang dikenai tuntutan karena tuduhan melanggar aturan lockdown.

Mall Galleria Umberto yang kosong pada hari kelima lockdown setelah meluasnya wabah virus corona atau Covid-19 di Naples, Italia, 13 Maret 2020. REUTERS/Ciro de Luca

Dikutip dari english.alarabiya.net, jumlah kematian akibat virus corona di Italia pada Senin, 23 Maret 2020 tercatat 602 orang. Jumlah itu turun sedikit dibanding dua hari sebelumnya, dimana pada Sabtu ada 793 orang meninggal karena COVID-19 dan 651 orang pada hari Minggu.

Beberapa langkah diambil Pemerintah Italia untuk menegakkan aturan lockdown ini, diantaranya penggunaan drone atau pesawat tanpa awak. Drone-drone tersebut berpatroli ke setiap jalanan kota. Pemerintah Italia juga telah melarang adanya orang jalan-jalan di negara itu pada hari Minggu.

Advertising
Advertising

Akan tetapi, banyak Walikota di Italia yang mengambil satu langkah lebih maju. Salah satunya Walikota Sicilian yang melakukan pengecekan warga dengan mendatangi pelabuhan pada tengah malam untuk secara pribadi mencek orang-orang di sana, mobil-mobil yang keluar dari kapal ferry ke wilayah darat Italia.

Sedangkan beberapa Walikota menggunakan Facebook untuk mengunggah cerita pelanggaran yang dilakukan masyarakat yang membandel, seperti alasan orang yang melanggar aturan dengan mencari-cari pembenaran. Walikota Sicily mengeluhkan orang paling sering menggunakan jogging sebagai alasan untuk melanggar aturan.

“Kapan kamu pernah lari? Kapan terakhir kamu lari – waktu masih SD?,” kata Walikota Sicily, kesal.

Ada pula beberapa Walikota yang melakukan pendekatan positif. Sebagai contoh, mengajarkan masyarakat bagaimana menggunakan garam biskuit untuk mengalihkan godaan meninggalkan rumah agar terhindar dari infeksi virus corona.

Berita terkait

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

6 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

9 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

9 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

14 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

16 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

17 hari lalu

Kemenhan Teken Kontrak Pengadaan Kapal Perang Fregat dari Italia

Kapal fregat pertama pesanan Kemenhan akan dikirimkan ke Indonesia dari Italia pada Oktober tahun ini.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

18 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya