Myanmar Laporkan Kasus Pertama Virus Corona

Selasa, 24 Maret 2020 16:03 WIB

Petugas imigrasi Myanmar memeriksa suhu tubuh orang-orang di perbatasan Thailand, Myawaddy untuk mencegah penyebaran virus Corona. [RADIO FREE ASIA]

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar hari ini mengkonfirmasi kasus infeksi virus Corona pertama setelah sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara telah berminggu-minggu bertarung melawan virus mematikan ini.

Kementerian Kesehatan dan Olah Raga Myanmar mengatakan kasus pertama virus Corona terjadi di negara bagian Chin. Seorang penduduk di Chin baru kembali dari Amerika Serikat dan kemudian menjalani tes COVID-19. Hasilnya diketahui tanggal 23 Maret lalu yang menyatakan dia positif terjangkit virus Corona.

Saat ini warga Chin itu menjalani isolasi di rumah sakit umum Township.

Kemudianm warga Myanmar yang tinggal di Yangon juga dinyatakan positif terjangkit virus Corona sekembalinya dari Inggris dan menjalani tes kesehatan pada 23 Maret lalu. Dia kini menjalani karantina selama 14 hari.

Penduduk Yangon ini kemudian dipindahkan ke rumah sakit Infeksi Waibargi dan menjalani isolasi,

Advertising
Advertising

Aparat kini melacak orang-orang yang melakukan kontak dengan dua pasien terjangkit virus Corona.

Hari Senin lalu, juru bicara pemerintah Myanmar , Zaw Htay mengatakan gaya hidup dan diet warga Myanmar telah membantu mencegah infeksi.

Awal Maret lalu, juru bicara Menteri Kesehatan Khin Khin Gyi mengatakan Myanmar bebas dari virus Corona karena jaraknya relatif jauh dari pusat virus di Wuhan, Cina.

Sementara Menteri Sosial di negara bagian Karen, Bo Bo Wai Maung mengatakan kepada Radio Free Asia kemarin bahwa semua pekerja migran sudah diberitahu untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari sejak kepulangan mereka untuk mengendalikan penularan virus Corona.

"Kami telah memberitahu bahwa mereka boleh pulang jika mereka tidak mau masuk pusat karantina di Myawaddy, namun mereka perlu tetap tinggal di dalam rumah selama 14 hari, menahan diri tidak berhubungan dengan orang lain, dan memberikan informasi mereka kepada kami," kata Bo Bo Wai Maung.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya