Indonesia Pertimbangkan Beli Senjata dari Ceko

Reporter

Editor

Selasa, 26 Agustus 2003 11:52 WIB

TEMPO Interaktif, Praha:Ratusan turis menyaksikan penyambutan kenegaraan Presiden Megawati di istana Praha, Ceko hari ini. Presiden Vaclav Havel mengantar tamunya memeriksa barisan kehormatan yang berjejer rapi di depan gedung kepresidenan yang anggun dan telah berusia seribu tahun itu. Cuaca cerah dan hubungan kedua negara yang bersahabat membuat upacara resmi itu menjadi tontonan yang menarik. Apalagi ibu negara Dagmar Havlova, artis yang telah berlakon di 50 film dan muncul di 200 acara televisi, tampak jelita dalam gaun merah menyala yang anggun. Taufiq Kiemas, yang mendampingi presiden dalam lawatan ke Ceko ini, bahkan sempat menjadi turis istimewa ketika mendapat kesempatan melakukan tur di istana kebanggaan rakyat Ceko ini. Sementara itu, delegasi Indonesia yang mengikutsertakan Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda dan Menteri Riset dan Teknologi Hatta Radjasa melakukan pertemuan pleno dengan delegasi tuan rumah untuk membicarakan serangkaian rencana kerjasama bilateral kedua negara. Selain itu, Presiden Mega menyatakan telah mengajak Presiden Vaclav Havel untuk bekerjasama mencari kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan Berkesinambungan di Johanesburg, akhir tahun ini. "Pertemuan Johanesburg harus dapat menelurkan suatu keputusan bagi perdamaian dunia di masa depan," kata Presiden Mega dalam jumpa pers usai pertemuannya dengan Kepala Negara Republik Ceko itu. Presiden juga menyatakan bahwa dalam pertemuan itu soal penjajagan pembelian senjata tidak dibicarakan karena telah dibahas dalam pertemuan sehari sebelumnya. Sebelum Presiden Mega tiba di Ceko, Senin (17/6), pemerintah RI telah mengirim sebuah tim khusus yang dipimpin Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Mayor Jenderal Sudradjat untuk meninjau berbagai produsen persenjataan di Ceko dan Slovakia. Kedua negara di Eropa tengah ini memang dikenal sebagai produsen senjata bermutu tinggi dengan harga bersaing. Para pejabat TNI sedang mempertimbangkan pengadaan berbagai jenis persenjataan, dari senjata ringan seperti pistol CZ, senapan penembak jitu kaliber 12,7 hingga pesawat tempur ringan L-159. Menurut seorang pejabat pemerintah yang tak mau disebut namanya, pesawat L-159 secara teknis setara dengan pesawat Hawk 200 milik TNI-AU namun dijual dengan harga hanya sepertiganya. Upaya penjajagan pengadaan senjata menjadi agenda penting lawatan Presiden Mega kali ini. Presiden Mega, dalam pertemuan dengan pimpinan negara yang dikunjungi, selalu menekankan keprihatinannya atas kegiatan penyelundupan narkoba, senjata dan manusia di Indonesia belakangan ini. "Negara Indonesia sangat luas, pantainya sangat panjang dan aparat polisi serta militer harus mampu menjagainya," kata presiden. Sementara itu, seperti diungkapkan oleh seorang pejabat militer,"TNI-AL punya 114 kapal tapi hanya 30 yang laik laut dan 5 yang bersenjata lengkap." Dampak embargo militer negara Barat terhadap Indonesia juga menyebabkan banyak parangkat utama TNI tak dapat berfungsi optimal. Selain karena produk Ceko dianggap bermutu tinggi dengan harga bersaing, pemerintah RI melirik negara ini karena keanggotaannya di institusi NATO. "Jadi pembelian senjata dari Ceko tak akan berdampak buruk pada hubungan dengan negara barat," kata seorang diplomat senior. Hatta Radjasa bahkan berharap produsen Ceko bersedia bekerjasama dalam membuat berbagai produk mereka. "Nanti kita membantu memasarkannya di kawasan Asia Tenggara," kata Menteri Riset dan Teknologi ini. Selain dengan pabrik persenjataan, pemerintah RI juga telah berupaya merangkul produsen alat pertanian. "Saya mengajak SKODA untuk bekerjasama dengan BPPT dalam mengefisienkan pabrik gula di Indonesia," katanya. Sambutan pemerintah Ceko atas ajakan ini cukup hangat. Pembicaraan para pejabat kedua negara tak hanya dalam pertemuan formal melainkan dilanjutkan pula dalam jamuan malam kenegaraan, tadi malam. Hari ini, Presiden Mega dan rombongan meninggalkan Ceko menuju Bratislava, Slovakia. Dalam kunjungan kenegaraan tersebut, Presiden Mega direncanakan juga untuk menjenguk pabrik peralatan militer di kota Trecin. Pabrik ini dikenal di dunia sebagai pembuat bahan peledak Semtex yang dikenal sangat handal. (Bambang Harymurti, Praha)

Berita terkait

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

8 menit lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

23 menit lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

28 menit lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

34 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia vs China Taipei 1-0

Atlet tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, mengalahkan wakil China Taipei, Chou Tien Chen, pada babak semifinal Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

57 menit lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

57 menit lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

59 menit lalu

Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya

Baca Selengkapnya

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

1 jam lalu

Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Optimistis dengan Pertumbuhan Pemain Tunggal Putri

Indonesia lolos ke final Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung optimistis dan bangga dengan pertumbuhan para pemain tunggal putri generasi baru.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

1 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

1 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya