Dua Penduduk Gaza Tertular Corona, Ini Langkah Hamas dan Israel

Minggu, 22 Maret 2020 18:30 WIB

Penyemprotan disinfektan di jalur Gaza setelah otoritas Palestina melaporkan kasus virus Corona yang pertama. [THE EAGLE]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan dua penduduk Gaza positif tertular virus Corona sekembalinya dari Pakistan. Ini merupakan kasus pertama virus Corona di Gaza.

Hasil tes kesehatan menyebutkan dua penduduk Gaza positif tertular Corona setelah kembali dari Pakistan melalui perbatasan Rafah yang bertetangga dengan wilayah Mesir pada Kamis lalu, 19 Maret 2020.

Wakil Menteri Kesehatan Palestina Youssef Abulreesh melaporkan tentang temuan 2 penduduk Gaza positif tertular virus Corona dua hari kemudian, tepatnya Sabtu malam.

Keduanya kini telah menjalani karantina di satu rumah sakit di kota Rafah, di selatan Jaur Gaza, mengutip laporan Al Jazeera.

Laporan the Eagle.com menyebutkan, lebih dari 1.270 orang dikarantina di beberapa rumah sakit, hotel, dan sekolah. Ini terjadi lantaran perbatasan Gaza dari Israel dan Mesir saat itu dibuka. Ini perbatasan padat penduduk karena pintu perlintasan ke luar masuk Gaza.

Advertising
Advertising

Untuk memutus rantai penularan Corona, Abulreesh mendesak warga Gaza dengan populasi hampir 2 juta jiwa itu untuk mengambil langkah pencegahan dan menjaga jarak atau social distancing dengan tinggal di rumah.

Hamas sebagai otoritas di Gaza baru Sabtu kemarin memutuskan untuk menutup restoran, kafe, tempat resepsi, dan pedagang kaki lima. Salat Jumat di masjid pun telah ditunda hingga menunggu pemberitahuan selanjutnya.

Hingga saat ini belum ada laporan tentang kematian akibat infeksi Corona di Gaza.

Unit militer Israel, Koordinasi Aktivitas Pemerintah di Teritori atau COGAT, yang bertanggung jawab pada urusan warga sipil di wilayah pendudukan mengumumkan penutupan semua lintasan yang menghubungkan Israel dari Gaza dan Tepi Barat sejak hari Minggu, 22 Maret 2020.

"Pedagang, pekerja dan pemegang izin lainnya tidak akan diperbolehkan untuk masuk melintas hingga pemberitahuan lebih lanjut," kata COGAT melalui Twitter.

COGAT memberikan perkecualian untuk perawat dan pekerja kesehatan dan kasus-kasus medis lainnya.

Palestina menilai keputusan COGAT sulit direalisasikan karena izin menyeberang sesungguhnya sulit diperoleh karena setiap permohonan disertai dengan proses logistik yang panjang dan biasanya dengan dalih izin keamanan.

Berita terkait

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

13 menit lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

1 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

4 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

5 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

5 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya