TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Palestina pada Senin, 9 Maret 2020, mengkonfirmasi kasus baru pasien yang terjangkit virus corona. Pasien baru itu berjumlah lima orang yang berada di wilayah Tepi Barat.
“Kementerian Kesehatan melaporkan adanya kenaikan jumlah orang yang terinfeksi virus corona sehingga menjadi 25 orang. Lima pasien baru itu, yakni empat orang dari daerah Bethlehem (selatan) dan satu orang di Tulkarm (utara),” kata Juru bicara Pemerintah Palestina, Ibrahim Melhem, seperti dikutip dari dikutip dari aa.com.tr.
Polisi mengenakan masker saat bertugas di luar Hotel Angel di Bethlehem, Tepi Barat, Palestina, 6 Maret 2020. Pemerintah Palestina menetapkan keadaan darurat mulai Jumat (6/3) akibat virus Corona. Xinhua/Stringer
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan kota-kota di Tepi Barat berstatus darurat, menyusul munculnya kasus pasien terjangkit virus corona di kota seperti Bethlehem dan Jericho.
Kementerian Kesehatan mengatakan sebuah hotel di Bethlehem sudah berstatus di karantina setelah naiknya kasus virus corona atau COVID-19 di wilayah itu. Menteri Kesehatan Palestina, Mai Al-Laileh pada Kamis, 5 Maret 2020, mengatakan pihaknya sudah mengaktifkan rencana darurat untuk wilayah Bethlehem dan Jericho. Semua institusi pendidikan dan pusat-pusat pelatihan di wilayah pemerintahan daerah Bethlehem diliburkan selama 14 hari.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut virus corona telah menyebar ke lebih dari 90 negara di berbagai belahan dunia. Pasien yang meninggal karena virus corona sudah lebih dari 3.800 orang dan lebih dari 110 ribu kasus pasien terinfeksi COVID-19, yang sebagian besar berasal dari Cina.
Sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan penyebaran virus mematikan ini, sejumlah negara menutup pintu-pintu perbatasan dan menangguhkan lalu lintas antar negara lewat udara dan darat, yang diantaranya pendatang dari wilayah tertentu di Cina, Iran, Italia dan Korea Selatan. WHO telah mendeklarasikan wabah virus corona sebagai darurat kesehatan internasional dan menaikkan risiko penyebarannya menjadi sangat tinggi.