Kematian Virus Corona Italia Tertinggi di Dunia, Nyaris 800 Wafat

Minggu, 22 Maret 2020 10:00 WIB

Petugas berpakaian pelindung membawa peti mati pasien yang meninggal setelah terinfeksi virus corona Covid-19, menuju sebuah pemakaman di Bergamo, Italia, 16 Maret 2020. Jumlah korban meninggal karena virus Corona di Italia kini melampaui kematian di Cina, negara di mana COVID-19 berasal. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Jakarta - Italia kembali mencatat kematian tertinggi virus Corona (COVID-19) dalam sehari pada Sabtu kemarin, dengan 793 korban meninggal pada Sabtu.

Angka ini naik 19,6 persen setelah sehari sebelumnya melaporkan 627 kematian dalam 24 jam terakhir. Dengan lonjakan kasus pada Sabtu, maka total kematian virus Corona Italia mencapai 4.825 atau yang tertinggi yang pernah dialami negara manapun sejak wabah ini pecah.

Pada hari Kamis, korban meninggal di Italia melampaui Cina sebagai negara yang paling banyak mencatat kematian akibat virus.

Jumlah total kasus di Italia naik menjadi 53.578 dari 47.021 sebelumnya, meningkat 13,9%, kata Badan Perlindungan Sipil Italia, dikutip dari Reuters, 22 Maret 2020.

Truk-truk militer Italia memindahkan peti mati pasien corona ke provinsi-provinsi tetangga dari kota episentrum penyebaran virus corona di Bergamo, Italia, Rabu,18 Maret 2020. Pemindahan ini dilakukan karena layanan pemakaman di Bergamo kewalahan menguburkan korban. Sergio Agazzi.Fotogramma via REUTERS

Advertising
Advertising

Wilayah utara Lombardy yang paling terpukul masih dalam situasi kritis, dengan 3.095 kematian dan 25.515 kasus.

Dari mereka yang awalnya terinfeksi secara nasional, 6.072 telah pulih sepenuhnya pada hari Sabtu dibandingkan dengan 5.129 sehari sebelumnya. Ada 2.857 orang dalam perawatan intensif terhadap 2.655 sebelumnya. Italia juga mengerahkan militer, khususnya di wilayah Lombardy, untuk membantu mengendalikan virus.

Dikutip dari CNN, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan bahwa semua "pabrik tidak penting" harus ditutup karena Italia menghadapi krisis paling parah sejak Perang Dunia II.

Pembatasan itu berlaku untuk pabrik mana pun yang tidak terlibat dalam memproduksi makanan atau peralatan medis.

Berbicara melalui siaran langsung Facebook, Conte mengumumkan bahwa tindakan yang lebih parah diperlukan karena meningkatnya jumlah kematian akibat virus Corona.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

23 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

1 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

5 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

6 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya