Senat AS Ajukan Rp 16.000 Triliun untuk BLT Virus Corona

Jumat, 20 Maret 2020 14:00 WIB

Bendera Amerika Serikat berkibar di Gedung Capitol Hill AS, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat karena penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell memperkenalkan undang-undang darurat pada hari Kamis untuk paket bantuan membendung dampak ekonomi pandemi virus Corona.

Paket bantuan virus Corona bernilai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun akan mencakup bantuan keuangan langsung untuk orang Amerika, bantuan untuk usaha kecil dan karyawan mereka, langkah-langkah untuk menstabilkan ekonomi, dan dukungan baru bagi para tenaga profesional kesehatan dan pasien virus Corona, kata McConnell.

"Kami siap untuk bertindak segera setelah kesepakatan dengan rekan-rekan kami di seberang lorong dapat dicapai. Senat tidak akan kemana-mana sampai kita mengambil tindakan," katanya di lantai Senat, dikutip dari Reuters, 20 Maret 2020.

Pemungutan suara masih bisa beberapa hari lagi, kata Senator Republik Lamar Alexander.

McConnell juga mengatakan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow akan berada di Capitol Hill pada hari Jumat untuk bekerja dengan anggota parlemen dari kedua partai untuk kesepakatan.

Advertising
Advertising

Pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer mengatakan Demokrat sudah siap.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka untuk menghasilkan produk bipartisan," katanya. Namun dia menekankan bahwa bailout industri harus ditujukan untuk membantu pekerja, bukan eksekutif atau pemegang saham.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell berbicara kepada awak media saat berjalan ke kantornya, ketika Wali Kota Muriel Bowser menyatakan Keadaan Darurat virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS , 17 Maret 2020. [REUTERS / Tom Brenner]

Dalam sebuah pernyataan bersama, Schumer dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi mengatakan RUU Partai Republik sama sekali tidak pro pekerja dan malah mendahulukan perusahaan daripada para pekerja.

Senator Patrick Leahy, Demokrat teratas di Komite Alokasi Senat, mengatakan RUU itu tidak cukup mendanai upaya federal, negara bagian, dan lokal terhadap virus Corona, dan tidak memasukkan dana untuk responden pertama, perawatan anak, sekolah, bantuan untuk para tunawisma, atau perawatan medis veteran.

Dikutip dari New York Times, RUU 247 halaman akan memberikan pembayaran US$ 1.200 (Rp 19,3 juta) kepada mereka yang berpenghasilan hingga US$ 75.000 (Rp 1,2 miliar) setahun, mereka yang berpenghasilan US$ 75.000 (Rp 1,2 miliar) hingga $ 99.000 (Rp 1,6 miliar) akan mendapatkan jumlah yang lebih kecil, dan mereka yang berpenghasilan lebih dari US$ 99.000 atau pasangan dengan penghasilan US$ 198.000 (Rp 3,2 miliar) tidak akan mendapatkan bantuan langsung tunai.

Bantuan langsung tunai akan diberikan dengan nilai hingga US$ 1.200 (19,3 juta) per individu dan US$ 2.400 (Rp 38,6 juta) untuk pasangan di bawah ambang batas pendapatan tertentu, bersama dengan US$ 500 (Rp 8 juta) untuk setiap anak dalam keluarga, kata sebuah pernyataan Komite Keuangan Senat.

Paket bantuan tersebut adalah yang ketiga diambil oleh Kongres sejak virus Corona meluas di Amerika Serikat, menginfeksi 12.259 orang dan menewaskan 200 orang, ditambah dengan penutupan sekolah, bisnis, dan pembatasan sosial warga Amerika, hingga menyebabkan pasar saham runtuh.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

9 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

10 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya