TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang paket bantuan virus Corona tak lama setelah diloloskan oleh Senat AS pada Rabu.
Paket bantuan untuk memberikan cuti sakit, tunjangan pengangguran, pengujian virus Corona gratis, dan bantuan makanan dan medis kepada orang-orang yang terkena dampak pandemi ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Trump pada Rabu malam setelah Senat meloloskannya yang disetujui oleh DPR AS pekan lalu.
Menurut laporan New York Times, 19 Maret 2020, hasil pemungutan suara Senat adalah 90 berbanding 8 suara, setelah pemimpin mayoritas Senat, Senator Mitch McConnell, Republik dari Kentucky, mendesak kaum konservatif yang tidak menyukai RUU itu untuk memilihnya.
"Ini adalah waktu untuk tindakan bipartisan yang mendesak, dan dalam kasus ini, saya tidak percaya kita harus membiarkan kesempurnaan menjadi musuh dari sesuatu yang akan membantu bahkan sekelompok pekerja," kata McConnell di lantai Senat Rabu pagi.
Anggota parlemen dan Gedung Putih sudah menyusun paket stabilisasi ekonomi lain yang akan mengirim pembayaran langsung ke pembayar pajak dan memberikan pinjaman kepada bisnis.
"Kami bergerak cepat karena situasi menuntutnya," kata McConnell.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell berbicara kepada wartawan sambil berjalan ke kantornya, ketika Wali kota Muriel Bowser menyatakan keadaan darurat akibat penyakit virus Corona (COVID-19), di Capitol Hill di Washington, AS, 18 Maret, 2020. [REUTERS / Tom Brenner]
Total paket bantuan virus Corona ini sebesar US$ 1 triliun atau Rp 15.500 triliun lebih, yang juga akan mencakup US$ 50 miliar atau Rp 777 triliun untuk pinjaman untuk industri penerbangan, dan US$ 150 miliar lainnya atau Rp 2.339 triliun untuk pinjaman yang dijamin atau jaminan pinjaman untuk bagian ekonomi lainnya.
Ini akan memungkinkan Exchange Stabilization Fund, rekening cadangan darurat yang biasanya digunakan untuk intervensi pasar mata uang, disadap untuk menutupi biaya-biaya tersebut, dan juga untuk sementara waktu menjamin reksadana pasar uang. Para pembuat undang-undang bergerak cepat untuk mengumpulkan proposal-proposal itu dan lainnya ke dalam undang-undang, tetapi rinciannya masih jauh dari lengkap.
Proposal Departemen Keuangan AS meminta dua putaran cek yang dikirim langsung ke pembayar pajak Amerika pada 6 April dan 18 Mei. Pembayaran akan tergantung pada pendapatan dan ukuran keluarga penerima, kata ringkasan salinan dokumen yang dilihat New York Times. Setiap putaran akan mengucurkan US$ 250 miliar atau Rp 3.898 triliun.
Undang-undang paket bantuan wabah virus Corona juga menyediakan pengujian virus Corona gratis kepada siapapun yang membutuhkannya, menurut Reuters.
Undang-undang juga mewajibkan pemerintah dan perusahaan swasta dengan kurang dari 500 karyawan untuk menyediakan dua minggu cuti sakit yang dibayar karena virus Corona, atau bagi mereka yang harus mengurus anggota keluarga yang terkena dampak wabah.
Selain itu, paket bantuan virus Corona juga akan memperkuat beberapa program yang membantu memberi makan warga Amerika berpenghasilan rendah.